Suara.com - Kafe Olivier di Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, justru banjir pengunjung yang memesan es kopi Vietnam setelah kasus kematian Wayan Mirna Salihin terungkap. Mirna meninggal usai minum es kopi Vietnam dari kafe tersebut.
"Ini kopi Vietnam sebenarnya tidak terlalu banyak yang pesan, tapi ini semenjak kejadiannya jadi banyak pesan kopi, makasih, loh, Jessica," kata manager kafe Olivier, Devi Kristianavati, saat bersaksi untuk terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (22/7/2016). Jessica merupakan teman Mirna.
"Konsumen sempat berkurang sekitar dua bulan setelah kejadian, namun mulai balik lagi, tapi ada perubahan marketnya," Devi menambahkan.
Devi menjelaskan bahan dasar pembuatan es Kopi Vietnam berasal dari Indonesia. Biji kopinya dipesan dari Banyuwangi, Jawa Timur.
"Karena kita restoran mahal ya pak, padahal sepertinya sama kayak kopi susu di rumah. Kita semua beli bukan bikin sendiri, tidak mungkin di kertasnya ada sianida. Kopi dari Banyuwangi. Kita beli kopinya dari supplier di Jakarta dari Banyuwangi dipaketin di-supply ke restoran-restoran kita, ada delapan restoran dan fresh," kata Devi.
Devi menambahkan untuk menjaga kualitas, kafe Olivier tidak mau memakai biji kopi yang sudah kusam.
"Jadi kalau sudah tidak fresh terlihat, kaya biji kopi kalau kusam maka tidak kita pakai, kita buang. Saya paham kopi," kata dia.
Devi membantah proses pembuatan minuman dan makanan di kafe Olivier memakai bahan kimia.
"Kita belinya paketan satu kilogram tergantung kebutuhan, kalau weekend bisa tiga kilogram sampai lima kilogram. Kopi di-roast, masih berwujud biji. Untuk kopi yang belum digunakan disimpan di-storage bar kaya lemari posisi di dalam bar, semua bahan makanan yang tidak masuk kulkas disimpan situ. Bukan hanya biji kopi, tapi cemilan bar dan lainnya juga, biar efisien ambilnya. Di bar juga tidak ada barang kimia, kecuali sabun pencuci piring. Itu saya selalu kontrol," kata dia.
Saat ini, persidangan kedelapan perkara kematian Mirna masih berlangsung untuk mendengarkan keterangan saksi, antara lain Devi (manajer), Jukiah (kasir), Rossi (pegawai), dan Ahmer (pegawai). Rangga dan Agus Triyono yang sudah bersaksi pada pekan lalu juga turut dihadirkan.
Tetapi tim pengacara Jessica tetap yakin Jessica tidak terlibat dalam kasus kematian Mirna.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui