Suara.com - Politisi senior Akbar Tandjung menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak memiliki konsisten dalam menentukan pilihannya untuk maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
Menurutnya keputusan tersebut akan berdampak pada reaksi negatif dari pendukung Ahok yakni warga DKI Jakarta dan bisa merusak citra Ahok sebagai politisi.
Hal ini menyusul keputusan Ahok memilih berkoalisi dengan partai politik untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Sebelumnya Ahok memberi keyakinan untuk maju lewat jalur independen sampai mengumpulkan 1 juta KTP.
"Pasti ada reaksi, reaksi itu tentu akan berdampak ke citra dia sebagai politisi, dia secara moral. Artinya dia tidak konsisten kan dengan itunya dia. Tiba-tiba pindah ke partai ya, berarti tidak lagi didukung perorangan," ujar Akbar di Rapimnas I Partai Golkar, Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Terkait munculnya hastag #BalikinKTPGue di Twitter, Akbar menilai wajar jika para pendukung Ahok merasa kecewa dengan keputusan Ahok maju melalui jalur partai.
"Orang-orang yang sudah mendukung itu, pasti ada reaksinya, ada reaksi kecewa, atau apa, secara moral aja. Pada saat dia dukung perorangan, kan ya seharusnya konsisten," imbuhnya.
Meski demikian mantan Ketua Umum Partai Golkar menyerahkan keputusan kepada Ahok yang maju melalui jalur partai.
"Tapi kalau di tengah jalan dia (Ahok) ada pendapat lain ya itu haknya dia. Kita menghormati saja. Hak dia (Ahok) pakai jalur partai politik, walaupun dikesankan selama ini dia independen," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres