Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan kasus friendly fire atau saling tembak tak sengaja antara anggota TNI dan Polri di Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (27/7/2016) kemarin. Kasus tersebut mengakibatkan anggota intel TNI yang tergabung dalam satuan operasi Tinambola, Sersan Dua Muhamad Ilham, meninggal karena luka parah di kepala.
"Benar sekitar pukul 13.30 kemarin telah terjadi insiden tertembaknya Satgas Tinombala atas nama Serda Muhamad Ilham. Kata-kata 'ter' berarti tidak disengaja, ini tolong dipahami ya," kata Gatot di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Gatot menambahkan sebelum peristiwa tragis terjadi, Satgas Intel Tim Sandi Yudha yang terdiri dari tiga Kopassus dan dua Intel Korem, serta warga mendapat informasi adanya penimbunan senjata di salah satu tempat. Pada saat yang sama, Satgas Bravo juga mendapat informasi adanya orang tidak dikenal di kawasan tersebut.
"Mereka datang, kedua tim bertemu lalu terjadilah insiden itu, hingga menyebabkan Serda M. Ilham meninggal dunia. Tidak ada baku tembak, saya ulangi tidak ada baku tembak. Karena tim intel kemudian juga mengetahui bahwa itu adalah teman sendiri," ujar dia.
Gatot mengapresiasi pernyataan kepala satgas Tinombala dan wakilnya yang menyebut kata gugurnya Serda M. Ilham. Gatot juga mengapresiasi Kapolda Sulawesi Tengah yang cepat melaporkan peristiwa kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan selanjutnya didatangkan tim Polri dan TNI untuk investigasi.
"Gugur artinya saudara Ilham menjalankan tugas. Kata-kata gugur adalah idaman setiap prajurit TNI termasuk saya, karena artinya meninggal sahid untuk negara dan agama. Meninggal demi tugas negara dan agama. Propam dan TNI sendiri sudah melapor berangkat kepada saya, dan Badan POM TNI sendiri pun juga sudah melapor kepada saya. Dalam kondisi seperti ini jangan saling menyalahkan, karena tidak ada satu pun dalam satu tim yang menyalahkan lainnya," kata dia.
Berita Terkait
-
Udang Beku RI Ditarik AS Karena Diduga Tercemar Radioaktif, Mendag Busan Mengakui
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
2 Ribu Nasi Padang Buat Massa Aksi Jadi Bukti 'Rakyat Jaga Rakyat' Versi Bobon Santoso
-
Momen Bobon Santoso Bagikan Makanan Gratis untuk Mahasiswa saat Aksi di DPR
-
Trauma Tragedi 98, Alasan Bobon Santoso Dukung Aksi Damai di DPR Hari Ini
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!