Suara.com - Ketua DPR Ade Komarudin mendukung eksekusi mati dijalankan terhadap para terpidana mati bandar narkoba. Jika hukum sudah memutuskan untuk dihukum mati, tidak boleh diubah.
Menurut Ade, hukum harus tetap dijalankan sebagaimana mestinya. Sepahit apapun keputusan hukum, hukum harus tetap dipatuhi.
"Yang pasti keputusan hukuman mati, bila tidak ada novum, tidak bisa diubah. Harus tetap dieksekusi," kata Ade di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Ade melanjutkan, Indonesia adalah negara hukum. Hukum itu bersifat mengikat, dan berlaku untuk siapa saja. Jika keputusan hukum tidak dijalankan, maka akan menimbulkan kecemburuan dari masyarakat.
"Jangan sampai nanti tidak dilakukan. Tebang pilih. Masyarakat pasti menuntut keadilan dan itu akan dikatakan tidak adil. Itu tidak bagus untuk keadilan kita," kata Ade.
Sebelumnya, Presiden ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie menyurati Presiden Joko Widodo agar meninjau ulang keputusan eksekusi mati terhadap terpidana mati asal Pakistan, Zulfikar Ali. Walhasil, Zulfikar termasuk salah satu dari 10 terpidana mati yang belum dieksekusi hingga kini.
Menanggapi itu, Ade mengakui bahwa setiap orang memiliki hak untuk membela diri di hadapan hukum. Bahkan para penegak hukum juga diimbau untuk terbuka terhadap masukan-masukan. Tapi, hukum yang sudah diputuskan, tetap harus dijalankan.
"Semua pandangan, pendapat, kita harus hargai apalagi dari pak Habibie. Tapi negara ini negara hukum. Negara hukum harus menjalankan penegakan hukum seadil adilnya. Jangan sampai nanti disimpulkan oleh publik bahwa penegakan hukum tidak adil," kata Ade.
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo sebelumnya mengatakan ada 14 terpidana hukuman mati yang akan dieksekusi pekan ini. Namun, hanya ada 4 orang terdakwah yang menjalani eksekusi mati tadi, dini hari.
Keempat orang tersebut yaitu Freddy Budiman warga negara Indonesia, Seck Osmane warga negara Nigeria, Michael Titus Igweh warga negara Nigeria, dan Humphrey Ejike juga berasal dari Nigeria.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar