Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar dalam konferensi pers terkait Santoso di Jakarta, Selasa (19/7/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
        Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya akan mendalami informasi dari Kordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar tentang curhatan Freddy Budiman terkait keterlibatan oknum Polri, BNN dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukannya. 
"Tentu kita akan lakukan pengkajian yang mendalam ketika informasi itu diketahui. Kita tahu itu peristiwa sudah diperoleh 2 tahun lalu. Kemudian yang kedua, kalau kita mau konfirmasi ke Pak Freddy, Pak Freddy-nya sudah tidak ada. Jadi kita menghadapi kondisi seperti itu," kata Boy di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (31/7/2016).
Boy menegaskan, pada prinsipnya Polri berkomitmen untuk penegakan hukum masalah profesionalisme aparat, apalagi adanya keterlibatan anggota Polri dalam tindak pidana narkoba. "Itu yang menjadi prioritas Bapak Kapolri," kata Boy.
Dia mengakui, pernyataan Haris ini merugikan institusi Polri. Sebab, Polisi merupakan garda terdepan dalam perlawanan terhadap narkoba. Sehingga, jangan sampai hal-hal yang demikian memperlemah upaya kepolisian dalam penegakan hukum pidana narkoba.
"Narkoba ini musuh negara. Pada intinya, yang disampaikan Haris adalah ungkapan-ungkapan yang sifatnya informasi. Sangat-sangat perlu didalami, karena sumir. Sementara kalau kita mau konfirmasi, Pak Freddy sudah tidak ada. Dan itu kan sifatnya belum bisa dikatakan benar," kata dia.
Di sisi lain, Boy mengatakan perlu juga dilihat psikologis Freddy dalam memberikan pernyataan kepada Haris itu. Sebab, bukan tidak mungkin pernyataan Freddy itu dilakukan untuk mencari bantuan. Sebab, dia merupakan terpidana mati dalam kasus narkoba.
"Kita juga harus dalami juga kondisi kejiwaan Freddy bagaimana. Kan Freddy sudah jelas (akan diekskusi mati). Semua udah tahu siapa Freddy. Apakah ada motifasi tersendiri bagi Freddy, ya semua yang ada pada posisi Freddy akan berusaha untuk bisa lepas," kata Boy.
Haris langsung membuka cerita Freddy kepada publik setelah narapidana itu dihukum mati pada Jumat dini hari (29/7). Haris mengungkapkan jika Freddy memberikan upeti kepada BNN sebesar Rp450 miliar. Selain itu, kata Haris lagi, Freddy juga memberikan Rp90 milar kepada pejabat Mabes Polri.
Tag
Komentar
        Berita Terkait
- 
            
              Ini Alasan Haris Baru Luncurkan Tulisan Freddy Budiman
 - 
            
              Istri Michael Sudah Ikhlas Suaminya Dieksekusi Mati
 - 
            
              Istri Michael Berharap Hukuman Mati Suaminya adalah yang Terakhir
 - 
            
              Kontras Tegaskan Aparat Hukumlah yang Harus Buktikan Kisah Freddy
 - 
            
              Haris Azhar Tulis Kesaksian Rahasia Freddy Budiman Senin Lalu
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang
 - 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta