Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat ISIP Universitas Muhammadiyah Malang periode 2016-2017, Andi Anjar mengatakan kegiatan halal bi halal lintas generasi tersebut berorientasi untuk mempererat silaturahmi antara kader dan alumni. Hal ini sesuai dengan momentum, bagaimana supaya dalam bulan Syawal kali ini mengantarkan kita pada hubunga silaturahmi yang semakin erat ke depannya.
"Alhamdulillah hadir 33 kader dan alumni pada acara ini," kata Anjar pada acara 'Gathering Keluarga Besar HMI ISIP UMM' di Sengkaling, Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2016).
Anjar mengatakan, organisasi ini sudah berumur 25 tahun, terhitung sejak 1991 didirikan oleh Luthfi J. Kurniawan dan seperjuangannya. Dengan umur yang menginjak kepala tiga, lanjut dia, alumni-alumninya sudah ratusan bahkan bisa sampai ribuan yang tersebar di Nusantara dan bergelut di berbagai lini.
"Alumni-alumni kita sudah tersebar di berbagai bidang, ini bisa dimaksimalkan para kader yang ingin bergelut di bidang tertentu," kata Andi yang juga mahasiswa jurusan Hubungan Internasional FISIP UMM itu.
Salah satu pendiri HMI Komisariat ISIP UMM, Fahmi Fauzan bilang, jika kader-kader ingin bergelut dalam satu bidang, maka harus fokus jangan sampai mengambang.
"Kader-kader HMI semestinya masuk dalam dunia profesional karena itu adalah kebutuhan yang tidak dapat dielakkan," ucap Fahmi.
Sementara, pendiri lain, Lutfi J. Kurniawan berpendapat hal yang perlu kita lakukan, yakni bagaimana membangun dan mengembangkan unit-unit usaha, kita perlu hal yang konkrit.
Lutfi juga mengkritisi perkaderan HMI yang saat ini mengalami degradasi keintelektualan yang sedang terjadi di tubuh HMI. Dalam konteks itu, sudah menjadi keharusan bagi komisariat melakukan perbaikan-perbaikan perkaderan, salah satunya yakni persoalan keintelektulan.
"Budaya literasi harus dikembangkan, itu yang menjadi hambatan di internal HMI, sehingga stok pengetahuan di para kader minim. Komisariat ke depannya harus menjadi lokos gerakan dan keintelektualan, sehingga dapat budaya intelektual, kompatibel dan kompetitif tercipta," jelas pendiri Malang Corruption Watch (MCW) ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf