Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri mencecar 10 pertanyaan kepada Wakil Ketua KPK Saut Situmorang terkait kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).
"Ada sekitar 8-10 pertanyaan, karena ini masih pertanyaan awal saja belum pokok perkara," kata Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Komisaris Besar Umar Surya Fana kepada wartawan, Kamis (16/6/2016).
Dikatakan Umar jika Saut sangat kooperatif kepada penyidik saat dilakukan pemeriksaan. Terlebih, kata dia, Saut juga datang lebih awal dari pemeriksaan penyidik yang diagendakan pada pukul 10.00 WIB.
"Beliau emang dateng pagi, masalah dateng pagi saya enggak tau. Pemeriksaan sudah mulai tadi dari jam 8 dan selesai sekitar jam 11. Dia dateng setengah 8 pagi," kata dia.
"Intinya beliau sudah kooperatif sebagai warga negara yang baik sudah datang penuhi panggilan penyidik untuk membuat terang apa yg jadi laporan dari pelapor," tambah Umar.
Lebih lanjut, Umar mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi dan ahli terkait kasus yang menimpa Saut. Dia menambahkan jika keterangan Saut juga masih diperlukan dan akan dilakukan pemeriksaan lagi.
"Sudah banyak, sudah periksa pelapor Beberapa ahli juga," katanya.
Sebelumnya, PB HMI melaporkan Saut Situomorang ke Bareskrim Polri terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.
Adapun laporan tersebut teregister di Barekrim dengan tanda bukti lapor TLB/337/V/2016/Bareskrim dan nomor LP/479/V/2016/Bareskrim.
Atas laporan pencemaran nama baik tersebut, Saut terancam dikenakan Pasal 310 KUHP jo Pasal 311 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Berita Terkait
-
Bareskrim Gelar Mediasi Selasa Depan: Lisa Mariana Siap Bertemu, Tapi Ridwan Kamil Bimbang
-
Pemeriksaan Resbobb Soal Kasus Fitnah Azizah Salsha Mendadak Dihentikan, Pengacara Ungkap Alasan Ini
-
Bareskrim Pertemukan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Pekan Ini, Kasus Berujung Damai?
-
Bareskrim Periksa YouTuber Resbobb dan Bigmo Terkait Kasus Fitnah Azizah Salsha
-
Tangis Lisa Mariana Pecah! Hasil DNA Ungkap 'Kemiripan' dengan Ridwan Kamil, Kok Bisa?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!