Suara.com - Menteri Luar Negeri Brazil Jose Serra menyebut kemungkinan Donald Trump sebagai presiden mimpi buruk dan mendesak warga Amerika Serikat memilih pesaing Trump dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Dalam wawancara yang diterbitkan Minggu di surat kabar "Correio Braziliense", yang berbasis di Brasilia, Serra ditanya, "Dalam hal Amerika Serikat, Trump atau Hillary?" "Saya menganggap hipotesis Trump mimpi buruk," kata Serra, ekonom berpendidikan Amerika Serikat.
"Apakah mimpi buruk, terkadang, menjadi kenyataan? Betul, tapi saya lebih suka tidak berpikir tentang itu," katanya.
Trump, calon Partai Republik untuk Gedung Putih, sering membuat kesal mereka yang berada di luar Amerika Serikat dengan pandangannya dan diplomat asing telah mengatakan kepada para pejabat pemerintah AS mereka khawatir tentang sifat xenophobia retorika Trump, menurut sumber pemerintah.
Serra, dua kali kalah dalam pencalonan presiden dan mantan menteri kesehatan yang mengembangkan program anti-AIDS Brazil pada 1990-an, menjabat sebagai menteri luar negeri di bawah Presiden sementara Michel Temer.
Dia bisa menjadi diplomat utama Brazil untuk setidaknya beberapa tahun di bawah Temer, yang menjabat untuk menggantikan Presiden Dilma Rousseff yang ditangguhkan dari jabatannya.
Dia menghadapi sidang pemakzulan atas tuduhan penyimpangan anggaran dan secara luas diperkirakan akan digulingkan secara permanen oleh Senat Brazil pada akhir Agustus atau awal September.
Ketika Serra mengambil alih sebagai menteri luar negeri ekonomi terbesar di Amerika Latin pada pertengahan Mei, dengan cepat ia membalikkan beberapa sikap politik luar negeri, menekankan bahwa Brazil perlu mencari penawaran perdagangan bilateral, dan menggeser bangsa itu dari hubungan dekatnya dengan Venezuela dan negara-negara kiri lainnya di Amerika Latin.
Tapi, terkait dengan Amerika Serikat, Serra mengatakan bahwa ia "selalu mendukung Demokrat, sepenuh hati".
Serra memegang gelar master dan doktor ekonomi dari Cornell University, di mana ia belajar setelah diasingkan dari Brasil setelah kudeta militer pada 1964.
Dia mengatakan pilihan antara Clinton dan Trump bukan soal menjadi Demokrat atau Republik, "tetapi menjadi bijaksana".
"Siapa saja yang ingin yang terbaik bagi dunia harus mendukung Hillary, dalam pandangan saya," katanya.
Kementerian Luar Negeri Brazil belum menanggapi permintaan berkomentar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?
-
Kembali Datangi DPR, ICW Kirim Surat Keberatan 'Tagih' Informasi Soal Pendapatan Anggota Dewan
-
KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU
-
Total 5 Korban Tewas, Balita Ikut jadi 'Tumbal' Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal di Blora
-
Gibran Pakai Sarung Tangan Terbalik saat Hendak Panen Lobster Jadi Sorotan, TNI Turun Tangan
-
MAKI Ancam Praperadilankan KPK Jika Tak Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji