Suara.com - Sedikitnya 348 pengikut Syi'ah dikabarkan terbunuh sejak Desember tahun lalu dalam rangkaian bentrok dengan militer Nigeria. Hal ini seperti dilaporkan penyelidik Yudisial setempat.
Fakta tersebut menanggapi temuan penyeldikan terkait reformasi di bawah kepemimpinan Presiden Muhammadu Buhari, yang juga pernah menjadi panglima tertinggi militer Nigeria.
Laporan ini disampaikan oleh organisasi kemanusiaan-salah satunya Amnesti Internasional yang menyatakan bahwa tentara Nigeria telah membunuh ratusan pengikut Syi'ah selama bentrok 3 hari di kota Utara Zaria akhir tahun lalu. Namun, tuduhan ini pernah dibantah militer Nigeria.
Atas temuan tersebut, Amerika Serikat berinisiatif menghentikan penjualan senjata dan pelatihan kepada militer Buhari.
"Militer Nigeria telah melampaui wewenang kekuatannya," bunyi pernyataan komisi kemanusiaan di Zaria.
"Untuk itu kami merekomendasikan segera diambil langkah untuk mengidentifikasi dan mengadili anggota militer Nigeria yang ikut berpartisipasi dalam peristiwa pembunuhan pada 12-14 Desember 2015," lanjutnya.
Dalam temuannya, komisi kemanusiaan menyebutkan sedikitnya 349 orang-termasuk 1 orang tentara, tewas di Zaria. "349 tewas dan mayatnya dimakamkan secara massal," tuturnya lagi.
Nigeria merupakan salah satu negara di Afrika dengan populasi penduduk terbesar yakni 180 juta orang. Beberapa persen dari populasi tersebut merupakan pengikut Syi'ah yang berkembang sejak revolusi Islam di Iran tahun 1979 silam. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif