Suara.com - Tak sedikit perempuan asal Suriah yang menjadi korban perdagangan manusia di Lebanon. Mereka tak pernah tahu kepergiannya ke Lebanon bakal dijadikan sebagai budak seks.
Dilansir dari laman Independent, Rabu (3/8/2016), sebuah laporan terbaru Human Rights Watch menemukan bagaimana para perempuan Suriah bisa terpikat ke Lebanon. Hampir semua perempuan yang ke sana mendapat iming-iming pernikahan atau pekerjaan.
Sebut saja R, perempuan asal Suriah berusia 24 tahun ini. Kepada The Guardian, dia menjelaskan bagaimana masuk dalam lingkaran perbudakan di Lebanon.
Semula, R bekerka sebagai pelayan di sebuah restoran di Suriah. Dia kemudian tertarik hijrah ke Lebanon setelah ada orang yang menawarinya pekerjaan dengan gaji 1.000 dolar perbulan.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan, R malah dipaksa menjadi pelacur setibanya di sana. Dia tak bisa berbuat apa-apa karena selalu dipukuli bila menolak. R cuma bisa pasrah.
R menjalani hari-harinya yang kelam itu selama sembilan bulan sebelum akhirnya polisi Lebanon mengungkap praktek tersebut. Sebanyak 75 orang, termasuk R berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.
"Kami tidur di tempat kami bekerja. Kami tak bisa keluar. Bahkan kami tak bisa melihat cahaya matahari. Jendela dicat hitam, kami tak bisa melihat cahaya dan menghirup udara di luar," katanya.
R bersama puluhan korban lainnya selalu disiksa di atas meja. Tangan dan kakinya diikat. Dalam sehari mereka dipaksa berhubungan seks sebanyak 10 kali.
"Kami adalah budak yang sebenar-benarnya," ucap dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Yusril Beberkan Rencana 'Pemutihan' Nama Baik Napi, Ini Beda Rehabilitasi dan Hapus Pidana
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur