News / Metropolitan
Rabu, 03 Agustus 2016 | 13:53 WIB
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Selatan, terkait pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/7/2016). [suara.com/Oke Atmaja]

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tiga partai pendukungnya tidak masalah apabila di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 nanti dirinya tidak melakukan kampanye.

"Sekarang saya tanya, buat orang Jakarta, lebih penting saya 3 bulan kerja atau 3 bulan kampanye?" ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Ahok mengatakan tidak ingin cuti pada saat masa kampanye karena ingin mengawasi pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2017 antara pihak eksekutif dan legislatif. Ahok yang akan ikut pilkada 2017 untuk mempertahankan jabatanya itu rela tidak kampanye agar pembahasan APBD DKI sesuai prosedur.

Ahok pun telah mengajukan judicial review atau uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait adanya aturan yang menyatakan kepala daerah harus cuti apabila ingin mengikuti Pilkada.

"Bagi saya parpol ini sudah komitmen dukung. Ahok mau ngapain pun, dia oke," ujar Ahok.

Menurut Ahok, Partai Nasdem, Hanura dan Golkar mau mengusungnya di Pilkada 2017 karena menilai dirinya mampu membawa perubahan untuk Jakarta.

"Jadi saya berhasil membuat tiga partai mendukung saya bukan karena untuk berebut timses berebut kampanye. Saya meyakinkan mereka, saya bisa bereskan Jakarta," katanya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan rakyat Jakarta akan melihat siapa partai politik yang berpihak kepada rakyat dan tidak.

"Rakyat akan melihat partai kamu itu partai yang betul-betul mengikuti kemauan rakyat sejuta tadi. Nah itu keuntungan dia‎," ucap Ahok.

Selain itu, Ahok juga mengklaim kalau tiga partai tersebut lebih setuju kalau dirinya berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Tiga partai malah lebih demen Heru," kata Ahok.

Load More