Suara.com - Tim Evaluasi Penanganan Terorisme atau Tim 13 meminta penanganan terorisme di Poso, Sulawesi Tengah lebih lunak. Tidak melulu menggunakan kekuatan militer dan senjata.
Tim bentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tersebut siap bersinergi dengan Polri dan BNPT dalam menanganani persoalan tindakan terorisme di Poso.
Salah satu anggota tim, Busyro Muqoddas menjelaskan tindakan sosial yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terorisme di Poso, tidak lain karena dipengaruhi konflik masa lalu yang terjadi di daerah tersebut. Sebab itu, Komnas HAM siap digandeng oleh Polri dan BNPT dalam menangani persoalan tersebut.
"Kami melakukan suatu rapat, tim 13 ini, hasil rapatnya kami ingin meningkatkan dan mengkonkritkan sinergitas antara tim 13 ini, tim evaluasi ini dengan Polri, BNPT dan aparat TNI yang bertugas di sana, tapi itu tidak lepas dengan yang ada di Jakarta," kata salah satu anggota tim 13 Busyro Mukodas, dalam konfrensi pers, di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Nomor 4B, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).
Menurut Busyro, akhir-akhir ini Polri dan BNPT sudah melakukan langkah-langkah yang bagus dalam menangani kasus terorisme di Poso, yang melimbatkan kelompok teroris yang sudah ditembak mati, yakni Santoso.
"Tadi Pak Kapolri (Tito Karnavian) sudah ke sini, di Jogja kami sudah ketemu juga dengan kepala BNPT yang baru. Jadi bukan saja niat baik, tapi langkah-langkah yang konstruktif dari Kepolisian dan BNPT," kata Busyro.
Busyro melanjutkan, Tim 13 siap menjalin kerjasama dengan kedua institusi tersebut, dan akan menambah personil dari Komnas HAM.
"Kami melihat situasi seperti ini sebagai momentum yang bagus, kami akan menjalin satu langkah kesana (kerjasama) kembali dan ditambah amunisi baru (nambah personil tim 13),"
Tim Evaluasi Penanganan Terorisme terdiri sejumlah tokoh nasional dari bernagai latar belakang yaitu M. Busyro Muqoddas, Bambang Widodo Umar, KH Salahuddin Wahid, Trisno Raharjo, Ray Rangkuti, Dahnil Anzar Simanjuntak, Haris Azhar, Siane Indriani, Hafid Abbas, Manager Nasution, Franz Magnis Suzeno, Magdalena Sitorus, dan Todung Mulya Lubis.
Tag
Berita Terkait
-
Ini Temuan Mengejutkan Tim 13 Setelah Telusuri Jejak Santoso
-
Tim 13 Komnas HAM Susuri Gunung dan Lorong Persembunyian Santoso
-
Umi Delima, Istri Kedua Santoso, Resmi Jadi Tersangka
-
Tito Beberkan Dulu Santoso Pernah Dianggap Pahlawan Masyarakat
-
Panglima Beberkan Awal Mula Salah Tembak Anggota TNI di Poso
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan
-
Dikirim ke Bali, ASN Terlibat Modus Baru Peredaran Ganja Lewat Kerangka Vespa
-
Pencarian Berakhir Pilu: Jasad Mahasiswa KKN UIN Semarang Ditemukan 10 Km dari Lokasi Hanyut
-
Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih
-
Ditangkap di Laut Natuna Utara, Kapal Berbendera Vietnam Diduga Angkut 80 Ton Ikan Hasil Curian
-
Ganja 35 Paket dalam Rangka Vespa, ASN Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Lintas Provinsi
-
Tambang Ilegal Tak Sesuai Good Mining Practice, Rusak Lingkungan dan Tata Kelola
-
Resmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Prabowo Ingat Prestasi Jokowi Lobi Pimpinan Korea