Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Jubir Kepresidenan Johan Budi memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/6). (Antara)
Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk melibatkan pakar dan orang-orang profesional dalam tim investigasi untuk mengungkap dugaan pejabat BNN, TNI dan Polri yang terlibat bisnis narkoba. Hal itu untuk menindaklanjuti tulisan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar berdasarkan kesaksian Freddy Budiman tentang peran sejumlah pejabat penegak hukum dalam peredaran narkoba.
"Sudah ada tim di Polri. Saya sudah sampaikan kepada Kapolri, siapapun yang memiliki kapasitas untuk masuk dalam tim itu silahkan. Semuanya ada di tim itu, semakin banyak pakar yang punya kemampuan untuk mengungkap itu silahkan masuk dalam tim yang dibentuk," kata Jokowi usai membuka Kongres ke-3 Asosiasi Mahkamah Konstitusi se-Asia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/8/2016).
Kendati begitu, kata Jokowi, peristiwa kongkalikong pejabat penegak hukum dalam bisnis narkoba jaringan Freddy Budiman sudah cukup lama. Maka dari itu ia meminta tim investigasi untuk mengungkapnya.
"Tapi ingat, peristiwa ini sudah lama kan 2012, kenapa nggak diungkap dari dulu. Ya telusuri dan diproses kalau memang benar-benar sesuai dengan apa yang disampaikan," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, Haris Azhar mengaku mendapatkan kesaksian dari Freddy Budiman terkait adanya keterlibatan oknum pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, TNI, dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukan Freddy. Kesaksian Freddy, menurut Haris, disampaikan saat memberikan pendidikan HAM kepada masyarakat pada masa kampanye Pilpres 2014.
Komentar
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Lama Hilang Kini Pulang Bawa Jabatan, Siapa Arief Poyuono yang Kini Jadi Komisaris Pelindo?
-
Sebelum Kerusuhan Meletus, Mahfud MD Sebut Prabowo Tak Gubris Masukan Akademisi UGM: Udah Biarin Aja
-
Satria Hutan Indonesia 2025 Jalani Pendakian 13 Hari di Gunung Patah
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Tiba-tiba Berubah Jadi S1, Ada Upaya Jegal Gugatan Ijazah Palsu?
-
AGRA Desak Penghentian Proyek Transmigrasi ala Orde Baru: Haruskah Membuka Hutan dan Belukar Lagi?
-
Detik-detik Mikrofon Prabowo Mati di KTT PBB, Menlu Sugiono Tegaskan Pesan Palestina Tetap Menggema
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Bukan Jenderal Biasa, Mengenal Komjen Chryshnanda yang Ditunjuk Pimpin Tim Transformasi Polri
-
Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa