Suara.com - Walikota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis menilai pemikiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi tentang "full day school" atau sekolah sehari penuh dapat mengurangi hak anak untuk bermain.
"Kalau saya berpendapat pribadi mengenai rencana itu kurang setuju, karena bisa mengurangi hak anak,padahal anak-anak itu perlu bermain dan bersosialisasi di lingkungannya," kata Azis di Cirebon, Minggu (14/8/2016).
Ia juga tidak setuju kalau rencana tersebut diwajibkan oleh Mendikbud. Karena selain mengurangi hak anak "full day school" juga bisa berdampak mengurangi kreativitas anak.
Dan itu juga bisa mengurangi anak untuk bergaul dengan lingkungan, karena anak-anak perlu bergaul dan bersosialisasi.
"Saya tidak setuju kalau itu diwajibkan, lebih baik kalau itu masih mau diterapkan ya sebagai pilihan saja bukan kewajiban," tuturnya.
Azis mengatakan meskipun didalam sekolah mereka bisa bermain dan bersosialisasi. Namun itu sangat terbatas dan akan sangat mengganggu kreativitas anak.
Padahal interaksi itu sangat diperlukan untuk menjadikan kepribadian anak dan jika rencana itu untuk mencegah terjadinya tawuran, sama saja memenjarakan anak.
Ia menambahkan untuk mencegah terjadi kenakalan anak itu tidak bisa hanya dengan "full day school", namun peranan orang tua dan lingkungan lah yang sangat mendominasi.
"Intinya saya kurang setuju adanya full day school," tambahnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah