Pemerintah Inggris meluncurkan strategi untuk mengurangi kegemukan pada anak-anak. Dalam kebijakan yang dirilis pada Kamis (18/8/2016) itu pemerintah Inggris menarik pajak bagi perusahaan penjual minuman ringan yang mengandung gula dan menyalurkan uang pajak itu untuk kegiatan mendorong kegiatan jasmani dan diet seimbang bagi murid sekolah.
Pemerintah mendesak perusahaan makanan dan minuman segera bertindak menurunkan kandungan gula dalam produk mereka dan mengingatkan bahwa hampir sepertiga dari anak usia 2-15 tahun di Inggris mengalami kegemukan.
"Kegemukan adalah ancaman baik bagi kesehatan anak-anak dan perekonomian kita, membebani NHS (Layanan Kesehatan Nasional) miliaran pounds per tahun," kata Menteri Muda Keuangan Jane Ellison dalam pernyataannya.
"Pajak industri minuman ringan adalah langkah penting ke depan dalam upaya menghambat behaya kegemukan kita dan menciptakan Inggris sehat bagi masa depan," katanya.
Departemen kesehatan Inggris mengatakan minuman mengandung gula merupakan sumber terbesar asupan gula pada anak. Seorang anak bisa mengonsumsi gula lebih dari yang direkomendasikan per hari hanya dengan meminum sekaleng cola, yang mengandung sembilan sendok teh gula.
Pemerintah menginginkan agar industri minuman mengurangi hingga 20 persen kandungan gula dalam produk-produk yang disukai anak-anak, termasuk pengurangan lima persen pada tahun pertama.
Perkembangan yang dilakukan oleh industri tersebut akan dikaji oleh badan kesehatan pemerintah, Kesehatan Masyarakat Inggris, yang akan mempublikasikan informasi terkini setiap enam bulan.
Menteri Kesehatan Masyarakat Nicola Blackwood mengatakan strategi melawan obesitas juga akan mencakup upaya meminta sekolah-sekolah dasar membantu siswa melakukan aktivitas fisik ringan hingga berat setidaknya selama 60 menit setiap hari. Menurutnya, sekitar 30 menit dari kegiatan jasmani itu dilakukan pada jam sekolah.
Dalam rencananya tersebut, pajak akan diberlakukan bagi minuman dengan kandungan gula total lebih dari 5 gram per 100 ml, dengan kadar pajak lebih tinggi untuk minuman dengan kandungan gula makin tinggi.
Dengan pemberlakuan pajak gula ini, Inggris mengikuti langkah Belgia, Prancis, Hungaria dan Meksiko yang telah terlebih dahulu memberlakukan pajak minuman dengan kandungan gula. Negara Skandinavia juga memberlakukan pajak serupa, dengan tingkat keberhasilan beragam, selama bertahun-tahun.
Namun, Direktur Jendral Asosiasi Minuman Ringan Inggris Gavin Partington menilai kebijakan ini merupakan "pajak hukuman" yang akan "mengakibatkan ribuan pengangguran dan gagal memberikan dampak berarti bagi tingkat kegemukan". (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Tak Bayar Pajak Rp21,15 Miliar Sejak 2021, Komisaris PT SI di Cokok Anak Buah Menkeu Purbaya
-
Riset Ungkap Fakta Adopsi Mobil Listrik Indonesia Masih Didominasi Kalangan Tertentu
-
Cuma Rp40 Juta Sudah Dapat SUV Mewah? Bongkar Tuntas Harga Bekas Nissan Terrano dari Tahun ke Tahun
-
Berapa Harga Vespa Matic dan Pajaknya? Ini Rinciannya
-
Mobil Bekas Daihatsu Taft: Tampil Gagah dan Jadi Andalan untuk Off-Road, Harga Awet Tinggi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!