Suara.com - Korban gempa kuat yang terjadi di berbagai kota di Italia pada Rabu dini hari (24/8/2016), bertambah sedikitnya menjadi 120 orang. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi.
Puluhan lainnya masih hilang akibat dari gempa berkekuatan 6,2SR dan serangkaian gempa susulan yang mengguncang Umbria, Lazio dan Le Marche, sekitar 80 sampai 100 mil timur laut dari Roma. Renzi menyampaikan hal ini saat mengunjungi Amatrice, merupakan daerah paling sulit terjangkau di atas wilayah Le Marche.
Kantor berita Italia ANSA melaporkan, sedikitnya 35 tewas di Amatrice, 11 di Accumoli dekat Rieti, dan 17 orang di provinsi Ascoli Piceno, dekat Pescara del Tronto. Renzi melaporkan sebanyak 35 orang tewas di Le Marche.
Sebagian besar, korban tewas di pusat kota Amatrice, terkubur logam dan puing-puing batu yang runtuh akibat gempa awal dan gempa susulan.
"Seluruh langit-langit jatuh namun tidak mengenai saya," kata warga Maria Gianni, kepada AP seperti dilansir dari USA Today, Kamis (25/8/2016).
Vatikan mengirimkan tim enam orang dari pasukan pemadam kebakaran Kota Vatikan ke Amatrice, Kamis pagi (waktu setempat). Sebuah pernyataan mengatakan, keputusan itu diambil sebagai tanda kedekatan paus terhadap korban gempa.
Di beberapa kota, tim penyelamat dibantu dengan buldoser secara bergantian menggali tumpukan puing-puing, mencari korban yang kemungkinan tewas.
sebagai otoritas memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
Walikota Sergio Pirozzi, walikota Amatrice mengatakan kepada AP bahwa tim penyelamat mencoba untuk mencapai 69 dusun di sekitar kota itu.
Sementara itu, Stefano Pertucci, walikota Accumoli mengatakan kepada RAI-TV, sedikitnya 2.500 orang telah mengungsi di Accumoli, termasuk 2.000 musim panas wisatawan.
"Kami akan mencoba untuk membantu mereka semua, tapi sebaiknya meninggalkan negara itu," ucapnya menurut ANSA.
Sementara itu, Fabrizio Curcio selaku direktur badan perlindungan sipil Italia, megaktifkan prosedur darurat nasional. Dia mengatakan, gempa setara dengan yang pernah terjadi di L'Aquilla pada tahun 2009, menewaskan lebih dari 300 orang.
Italia, yang berada di dua jalur patahan adalah salah satu negara yang paling rawan gempa di seluruh Eropa.
Gempa pertama terjadi sekitar 03:30 waktu setempat di dekat Norcia, sebuah kota kecil sekitar 105 mil dari Roma, menurut Survei Geologi AS. Tidak ada korban dilaporkan ada, tetapi gempa merusak bangunan, menurut Rai News24.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting