Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengungkapkan TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan penyumbang tertinggi kasus trafficking.
"Khusus NTB masih yang tertinggi kasus trafficking," kata Nusron Wahid pada Rapat Koordinasi Program Poros Layanan Terintegrasi TKI bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang dan Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, di Mataram, NTB, Rabu (24/8/2016).
Ia menjelaskan, selama ini permasalahan pengiriman TKI ada dua hal, di antaranya kelebihan kerja dan nonprosedural.
"Problem kekinian TKI itu adalah kelebihan kerja dan TKI yang nonprosedural. Inilah yang paling banyak terjadi," katanya lagi.
Menurut Nusron, tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih terjadi. Padahal pemerintah telah memberlakukan moratorium TKI.
"Ini mobilisasi ditutup, tapi masih saja mengirim. Trafficking," kata dia.
Dia menyebutkan, modusnya bermacam-macam, mulai dari menjadi cleaning service di negara tujuan setelah sebelumnya melancong, mengaku sebagai jemaah umrah tetapi tidak pulang-pulang, kemudian pergi berziarah tetapi tidak pulang.
"Mau sampai kapan kita seperti itu, sehingga datanya tidak diketahui KBRI," ujar Nusron pula.
Ia menambahkan, selama ini di NTB, para TKI mengaku kesulitan dalam mengurus administrasi jika bekerja di luar negeri.
Bahkan untuk bisa berangkat harus memasuki 24 pintu, harus ada izin kepala desa, belum lagi ongkos resmi dan tidak resmi yang harus dibayar.
"Baru calon TKI, bagaimana sudah berangkat dan di negara penempatan," katanya pula.
Lebih lanjut Nusron menyampaikan harus melihat TKI dari multisektoral bukan secara sektoral semata. BNP2TKI menawarkan sistem satu pintu seperti yang sekarang sudah berhasil dilakukan di Kalimatan yaitu "One Stop Service" dan replikasinya sekarang ada di Nunukan.
"Data remitensi atau uang TKI yang masuk ke Indonesia mencapai 10,6 miliar dollar AS. Tetapi meski menghasilkan seperti itu, TKI dieksploitasi macam-macam," ujar dia lagi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar