Suara.com - Seorang anggota polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau bernama Brigadir Adil Tambunan tewas dibunuh secara sadis oleh seorang oknum honorer Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat.
"Peristiwa itu terjadi Kamis pukul 01.45 WIB dinihari tadi," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan adanya peristiwa itu kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis (25/8/2016).
Informasi yang dirangkum, pelaku pembunuhan tersebut berinisial AAP atau kerap disapa Adi (24). Peristiwa pembunuhan itu terjadi di depan Hotel Furaman, Kota Selat Panjang.
Adi menghabisi nyawa Birgadir Adil dengan menghujamkan senjata taham pisau ke tubuh korban. Aksi sadis itu dilakukan setelah keduanya terlibat pertengkaran. Warga sempat berusaha menolong dan membawa korban ke RSUD Meranti, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara pelaku langsung melarikan diri.
Pascakejadian, Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar langsung memerintahkan jajarannya untuk mencari pelaku pembunuhan tersebut. Berawal dari laporan masyarakat, sekitar pukul 03.30 WIB, pelaku Adi berhasil diketahui keberadaannya.
Polisi langsung berusaha menangkap pelaku. Namun, Adi berusaha melawan. Guntur menyampaikan pihaknya sempat memberikan tiga kali tembakan peringatan. Namun, pelaku tidak mengindahkan sehingga dilumpuhkan dua kali.
Kabar terakhir yang diterima, pelaku Adi akhirnya juga tewas akibat terjangan peluru dari polisi. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kronologis tewasnya Adi, pelaku pembunuhan tersebut.
Terkait kejadian ini, ratusan warga melakukan aksi demonstrasi di RSUD Meranti. Masyarakat meminta kepada Kapolres Meranti AKBP Asep menjelaskan bagaimana Adi bisa meninggal dunia dalam penangkapan tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
-
Kronologis Intimidasi Suporter Terhadap Pelatih PSPS Pekanbaru dan Kurniawan Dwi Yulianto
-
Kurniawan Dwi Yulianto Diintimidasi Suporter, APSSI Pasang Badan
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka