Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada satu WNI yang ditahan otoritas Turki. Penahanan ini dilakukan karena WNI yang tidak disebutkan namanya ini diduga terlibat kudeta militer pada Juli.
"Dengan sangat menyesal kami laporkan terdapat satu lagi penahanan yang menimpa 1 WNI pada 26 Agustus. Tentunya KBRI Ankara sudah meminta lagi akses kekonsuleran. Tapi belum diberikan akses," kata Retno di DPR, Rabu (31/8/2016).
Selain itu, Retno menerangkan, ada satu WNI lainya yang saat ini sedang diproses secara hukum. WNI ini, kata Retno dituduh terlibat teror bersenjata yang berafiliasi Fethullah Gullen.
"Hal ini kami sampaikan ketika komunikasi langsung dengan Menlu Turki, 27 Agustus, dan akses kekonsuleran untuk ini sudah diberikan, dan KBRI Ankara menjanjikan untuk kita bisa bertemu pada 1 September," kata dia.
Sebelumnya, dua mahasiswi berinsial DP dan YU sempat ditahan oleh otoritas Turki. Retno menerangkan, pada 25 Agustus, dua mahasiswa ini sudah dibebaskan. Keduanya juga telah diserahkan langsung jaksa penuntut umum kepada pejabat konsuler KBRI Ankara.
"Kini mereka berdua sudah ada di kediaman resmi KBRI di Ankara," kata Retno.
Retno mengatakan, ada 738 mahasiswa yang belajar di Turki. Sebanyak 282 di antaranya memang mendapatkan beasiswa PASIAD dari yayasan Fethullah Gullken.
Masalah ini pula yang tengah ditanani Kemenlu. Kemenlu takut beasiswa yang diterima mahasiswa Turki diputus.
"Selain isu penahanan dan akses kekonsuleran ini, kami dihadapkan pada penanganan keberlangsungan studi yang telah diputus beasiswanya. Selama ini koordinasi telah dilakukan dengan Kemendikti, kemenkeu-LPDP, maupun Kemenag, masih terkait masalah mahasiswa di Turki," tutur Retno.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor