Suara.com - Perhutani melakukan apel siaga menurunkan ratusan polisi hutan di kawasan hutan Telukjambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyusul terjadinya klaim dan rencana pemagaran lahan di kawasan hutan itu oleh PT Pertiwi Lestari.
Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Telukjambe Arif Widodo di Karawang, Rabu (31/8), mengatakan, apel siaga melibatkan ratusan polisi hutan itu seiring adanya rencana pemagaran lahan oleh PT Pertiwi Lestari.
Ia menyatakan, dari lahan seluas 791 hektare yang diklaim milik PT Pertiwi Lestari dan akan dibangun kawasan industri, terdapat seluas sekitar 400 hektare di antaranya merupakan lahan milik negara yang dikelola Perhutani.
Selain menurunkan polisi hutan, terdapat juga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang sudah siaga membantu Perhutani untuk melakukan penghadangan rencana PT Pertiwi Lestari yang akan melakukan pemagaran.
Menurut Asper Perhutani Telukjambe, apel siaga yang dilakukan Perhutani merupakan tindaklanjut dari hasil telewicara Kapolri dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai pengendalian kebakaran hutan serta tindakan gangguan keamanan hutan.
"Pemagaran yang akan dilakukan Perhutani itu dilakukan untuk mencegah pemagaran yang dilakukan pihak perusahaan," katanya.
Ia menilai, rencana pemagaran kawasan hutan tersebut masuk dalam kategori gangguan keamanan hutan, sehingga harus dicegah.
Meski PT Pertiwi Lestari memiliki Hak Guna Bangunan di kawasan hutan tersebut, tetapi Hak Guna Bangunan itu perlu diuji kembali legalitasnya.
"Perhutani mempertanyakan bagaimana cara Pertiwi Lestari memiliki Hak Guna Bangunan di kawasan hutan milik negara? Jika memang terjadi tukar guling, lalu dimana lahan penggantinya," katanya.
Sementara itu pada Rabu, sekitar 500 warga yang tergabung dalam LMDH Karawang mendatangi kantor DPRD Provinsi Jabar. Mereka berunjuk rasa menolak perampasan lahan hutan oleh PT Pertiwi Lestari seluas 400 hektare di Desa Mekarjaya Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang.
Koordinator aksi, Nace Permana mendesak agar pimpinan DPRD Jabar menyelamatkan hutan di Karawang yang terancam dijadikan kawasan industri oleh Pertiwi Lestari.
"Memang (untuk saat ini) pemagaran belum memasuki kawasan hutan yang diklaim milik Pertiwi Lestari. Makanya kami datang ke DPRD Jabar agar segera dihentikan kegiatan pemagaran di kawasan hutan yang dilakukan Pertiwi Lestari.
Sementara itu, Humas PT Pertiwi Lestari Agus Rijanto, sebelumnya mengatakan, pihaknya berani melakukan pemagaran sebagai tahapan pembangunan kawasan industri, karena memiliki bukti-bukti kepemilikan lahan.
PT Pertiwi Lestari sendiri mengklaim telah memiliki lahan di wilayah Telukjambe Barat seluas sekitar 791 hektare. Klaim kepemilikan lahan itu didasarkan atas sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang diterbitkan Kantor Pertanahan Karawang tahun 1998, yakni sertifikat HGB Nomor 5/Margamulya, sertifikat HGB Nomor 11/Wanajaya dan sertifikat HGB Nomor 30/Wanajaya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif