Suara.com - Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan mengatakan, senjata api Walter PPK Kaliber 32 adalah milik tersangka AJS, yang juga menjadi otak dari perampokan dan penyanderaan pada Sabtu (3/9/2016) di rumah mantan petinggi Exxonmobil, Asep Sulaiman di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah Jakarta Selatan.
"Untuk senpi memang sudah diakui bahwa itu dimiliki AJS dari seseorang," kata Hendy di Polda Metro Jaya, Minggu (4/9/2016) malam.
Menurutnya, saat ini penyidik masih menelusuri asal senpi yang digunakan AJS dan S untuk melakukan penyanderaan terhadap keluarga Asep.
"Saat ini, masih kita dalami yang bersangkutan mendapat dari mana. Yang jelas itu adalah bukan senjata organik dari Polri. Dia dapat dari orang luar," ujar dia.
Hingga saat ini, polisi juga masih mengejar tiga pelaku lain yang diduga ikut aksi perampokan yang berunjung terhadap penyanderaan. Identitas ketiganya juga telah dikantongi.
Setelah meringkus AJS dan S saat menyandera keluarga mantan petinggi perusahaan minyak di kediamannya, polisi langsung bergerak menggeledah rumah AJS di daerah Tangerang, Banten. Disana mereka menemukan sebanyak 43 butir peluru kaliber 7,65 serta juga alat peredam senpi. Polisi juga menemukan keterangan AJS yang menunjukkan pernah bekerja sebagai petugas keamanan di Exxonmobil.
Tag
Berita Terkait
-
Kisah Malam Sebelum Penyanderaan Orang Kaya Pondok Indah
-
Ini Peran Tiga TSK Buron di Penyanderaan Orang Kaya Pondok Indah
-
Penyandera Orang Kaya Pondok Indah Dibawa Polisi, Ini Temuannya
-
Penyanderaan Orang Kaya Pondok Indah Direncanakan Sebulan
-
Di Rumah Penyandera Orang Kaya Pondok Indah Ditemukan 43 Peluru
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Teka-teki Menko Polkam Baru: Nama Mahfud MD hingga Letjen Purn. Djamari Chaniago Mencuat
-
Tokoh Senior PPP Bongkar Kelompok 'Lima Serangkai' di Balik Kudeta Suharso Monoarfa
-
Pemerintah Pastikan Pajak UMKM Tetap 0,5 Persen, Cak Imin: Harus Diterapkan Selamanya
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
APBD untuk Ciptakan Lapangan Kerja, Pemprov DKI Diingatkan Prioritaskan Warga KTP Jakarta
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?