Suara.com - Tersangka pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosef Medan, IAH (17) akan dibawa Tim Densus 88 ke Jakarta, Rabu (6/9/2016) hati ini. Hal itu guna pemeriksaan mendalam.
"Tadi kami mendengar informasinya seperti itu. Besok IAH, akan segera dibawa ke Jakarta," kata Kuasa hukum tersangka, Rizal Sihombing di Medan, Selasa (6/9/2016) malam.
Jika itu benar tersangka harus didampingi kedua orangtuanya, yakni SM Hasugian dan Arista boru Purba, dan petugas Bapas (Badan Perlindungan Anak dibawah Umur Kementerian Hukum dan HAM). Pihak kuasa hukum dan keluarga berharap agar IAH, dapat nantinya menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Rizal menyebutkan, kondisi psikologis tersangka, saat ini telah mulai kembali seperti semula.
"IAH tetap mendapat pendampingan dari kedua orang tuanya selama menjalani pemeriksaan di Polresta Medan, dan luka-luka ditubuhnya sudah mulai kering", katanya.
Sebelumnya, seorang pemuda menyerang pastor di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansyur Medan dengan sebuah pisau sambil membawa tas yang diduga berisi bom, Minggu (28/8/2016). Kepolisian mencatat hasil pemeriksaan akan adanya niat untuk membunuh seorang rohaniawan dalam serangan di Gereja Katolik tersebut.
Usai berdialog dengan sejumlah saksi, Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah mengatakan, pelaku berinisial IAH (17) masuk dan berpura-pura mengikuti misa di gereja tersebut.
Ketika pastor Albert S Pandiangan akan memberikan khotbah, pelaku mengejarnya hingga ke altar gereja. Pelaku berupaya melukai pastor tersebut dengan pisau yang dibawanya. Tetapi hanya mengenai bagian tangan.
Pelaku juga membawa sebuah tas yang berisi benda yang diduga bom, tetapi tidak meledak. Tas tersebut hanya mengeluarkan api dan asap.
Sebelumnya diinformasikan IAH memiliki hubungan dengan tokoh ISIS di Asia Tenggara, Bahrun Naim. Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (5/9/2016).
Tito mengatakan peristiwa percobaan bom bunuh diri di Medan merupakan fenomena baru karena perekrutnya memakai anak-anak dan pelaku dibiarkan merakit dan meledakkan bom sendirian.
Bahrun Naim merupakan tokoh ISIS Asia Tenggara yang terkait peristiwa bom di Mapolres Sulu. Dia juga merencanakan teror pada akhir 2015, namun gagal. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana
-
Buntut OTT KPK di Berbagai Daerah, Jaksa Agung Minta Jaksa Jangan Melanggar Hukum!
-
Tak Terendus Kamera dan Influencer, Prabowo Bongkar Perlawanan 'Gila' Preman di Hutan
-
Prabowo Wanti-wanti Satgas PKH: Jangan Mau Dilobi Sana-sini
-
Jaksa Agung: Uang Rp6,6 Triliun dari Denda Tambang-Sawit hingga Eksekusi Korupsi CPO
-
7 Pertemuan Krusial Dasco - Prabowo yang Selesaikan Masalah Bangsa di 2025
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing
-
BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP pada 2026, Mantapkan Peran di Program Perumahan