Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto, mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan beberapa anggota ke Jeddah dalam waktu dekat. Hal itu disampaikannya agar kasus jemaah haji yang berangkat dari Filipina dapat diselesaikan.
"Akan diberangkatkan empat anggota kita ke Jeddah untuk melacak di sana. Kemudian, tiga (personel) kita berangkatkan ke Filipina. Dari hasil yang di Jeddah, kita maksimalkan," kata Ari di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Dikatakan Ari, saat ini Polri sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membahas penyelesaian kasus tersebut. Dalam pertemuan tersebut, dia mengatakan bahwa pihaknya akan berperan aktif, sehingga sesegera mungkin akan mengirimkan orang ke luar negeri.
"Kita masih berkoordinasi dengan Kemenlu. Tapi Kemenlu sudah menyepakati, nanti kita jemput bola," kata Ari.
Menurut Ari, bentuk koordinasi dari pihak kepolisian dengan Kemenlu adalah bagaimana agar warga Indonesia (WNI) yang berangkat haji itu bisa kembalinya langsung ke Indonesia, tidak melalui Filipina.
Sebelumnya, polisi sudah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus pemberangkatan 177 calon haji asal Indonesia ke Tanah Suci dengan menggunakan paspor Filipina. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 62 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 64 dan 63 UU Nomor 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, dan Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram