Suara.com - Keputusan Partai Amanat Nasional mendukung mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli di pilkada Jakarta periode 2017-2022 dinilai tidak realistis oleh politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu. PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD DKI Jakarta, sementara untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur minimum 22 kursi.
"Kan harus realistis, dukungan itu, kan harus memenuhi syarat, harus 22 kursi (total jumlah kursi di DPRD untuk dukung pasangan calon). Ya harus memenuhi itu," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Menurut Masinton tidak ada jalan lain bagi PAN, selain berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan PAN bergabung dengan PDI Perjuangan, Masinton menjawab secara diplomatis.
"Mungkin aja, politik itu seni kemungkinan," kata Masinton.
Mengenai keseriusan Rizal Ramli maju ke pilkada, Masinton tak meragukan.
"Partai yang mau mengusung itu serius, orang diusung itu pasti juga serius. Bahwa itu akan terealisasi, itu urusan lain. Dukungan itu pasti serius," ujar Masinton.
Sejauh ini, semua partai belum memutuskan secara final siapa pasangan calon gubernur yang akan diusung. PDI Perjuangan dan Gerindra yang menjadi kuda hitam di pilkada juga masih sibuk membuat pemetaan politik.
Jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta terbanyak dimiliki oleh PDI Perjuangan.
PDI perjuangan memiliki 28 kursi, Partai Gerindra sebanyak 15 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 11 kursi, PPP 10 kursi, Partai Demokrat 10 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat dengan perolehan sebanyak 10 kursi, Partai Golkar sembilan kursi, Partai Kebangkitan Bangsa enam kursi, Partai Nasional Demokrat lima kursi, dan PAN memiliki dua kursi.
Berita Terkait
-
5 Fakta di Balik Video Viral Anggota DPRD Langkat Pesta di Kapal Mewah Danau Toba
-
PAN Dukung Pembangunan Kembali Ponpes Al Khoziny, tapi Desak Audit Menyeluruh Dulu
-
Potret Primus Yustisio Ngaji di KRL, Gaya Merakyat di Tengah Sorotan Tunjangan Fantastis DPR
-
PAN Beri Sanksi Keras! Eko Patrio dan Uya Kuya Didepak dari Kursi DPR
-
Dari Vokalis Band ke Senayan: Kisah Transformasi Pasha Ungu dan Jebakan Hoaks yang Mengintai
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
Terkini
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak