Suara.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Rizal Ramli mengatakan bahwa sejak zaman Presiden Soekarno hingga saat ini, hidup masyarakat Betawi tidak mengalami perubahan.
Pernyataan itu disampaikam dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Aliansi Masyarakat Jakarta Menggugat di Gedung Juang Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
"Kita ingat rakyat Betawi nasibnya kayaknya nggak berubah tuh. Sejak zaman Husni Thamrin, sejak zaman Bung Karno, warga Betawi selalu dikucilkan. Hidupnya banyak yang sulit," kata Rizal dalam diskusi bertema Indonesia Menggugat, Jakarta Menggugat.
Rizal juga membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan bahwa di Jakarta tidak ada lagi suku Betawi.
"Pak Gubernur Ahok, saking congkaknya mengatakan 'tidak ada lagi kok rakyat Betawi di Jakarta ini, sudah digusur semua'. Padahal itu tidak betul sama sekali. Karena banyak sekali warga Betawi di tempat saya tinggal di daerah Bangka, di Jakarta Selatan," ujar Rizal.
Rizal melanjutkan, hal yang sama juga pernah disampaikan oleh Ahok kepada dia, sebelum dicopot dari jabatan Menteri Kordinator Kemaritiman, saat meninjau pulau reklamasi.
"Sama juga waktu gubernur Ahok meyakinkan saya, waktu saya akan berkunjung ke pulau-pulau reklamasi. Ahok bilang, 'di daerah ini sudah tidak ada lagi nelayan, saya bilang yang benar Ahok? benar, betul-betul tidak ada nelayan. Faktanya ada lebih dari 35 ribu warga nelayan," kata Rizal.
Rizal menilai, di Jakarta, di bawah kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur, masyarakat Betawi seakan-akan menjadi tamu di tanah sendiri.
"Saudara-saudara, apa yang perlu kita gugat? Pertama, seolah-olah warga Betawi ini, itu warga kelas 2. Pendatang malah jadi warga kelas 1," kata Rizal.
"Tentu ada macam-macam faktor. Tapi yang paling penting, pemerintah sudah tidak berpihak, tidak berupaya keras untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Betawi," tambah Rizal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan