Suara.com - Ketua tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menanyakan otentifikasi rekaman CCTV yang dijadikan barang bukti kasus kematian Wayan Mirna Salihin kepada saksi ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hari ini. Pertanyaan Otto menyusul adanya perbedaan data rekaman CCTV yang disimpan dalam DVR dan flashdisk.
“Sepanjang keilmuan saudara, otentifikasi penting tidak,” kata Otto.
“Penting, karena entri poin di situ,” Rismon menjawab.
Rismon menilai data yang disimpan di DVR dan flashdisk tidak sama.
"Data yang ada di flashdisk ini kan berformat AVI. Jadi merupakan data yang terkompresi dari DVR,” kata Rismon.
Karena ada perbedaan, menurut Rismon, data dalam flashdisk yang dipakai saksi ahli dari jaksa penuntut umum belum bisa dipertanggungjawabkan sebagai barang bukti.
“Artinya dengan tidak ada perbandingan tersebut, maka data video yang ada di flashdisk tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena tidak ada pembanding dengan yang aslinya,” kata Rismon.
Rismon juga mengatakan otentifikasi data bisa dilakukan dengan memeriksa hasil HASH yakni hasil enkripsi dari password atau informasi yang dianggap penting.
“Otentifikasi data bisa dilakukan dengan cara memeriksa hasil HASH. Jika video yang dimiliki dengan video asli tidak sama hasil HASH-nya, data hasil ekstraksi tidak bisa diterima. Atau tidak berlaku,” kata dia.
“Nilai HASH untuk memverifikasi suatu data. Tinggal bandingkan saja nilai HASH yang asli dengan lainnya. Jika ini berbeda maka ada manipulasi,” Rismon menambahkan.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru