Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan optimistis pada perkembangan pariwisata Indonesia. Dia menyebut pariwisata Tanah Air sedang menemukan momentum untuk membawa Indonesia melompat lebih tinggi.
"Terima kasih, Pak Menpar Arief (Yahya), pariwisata membuat perspektif baru dalam hidup dan pekerjaan saya," katanya, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III Pariwisata 2016 di Ecovention, Ecopark, Ancol, Jakarta, 15-16 September 2016.
Luhut juga mengingatkan kepada seluruh stakeholder untuk bangkit dan bekerja bersama merebut sukses dan membangun kebanggaan bangsa.
Lebih lanjut kata Luhut, pariwisata Indonesia berada di waktu yang tepat, di saat sektor yang selama ini menjadi andalan sedang redup. Seperti diketahui, popularitas oil and gas (minyak dan gas bumi), coal (batubara), dan crude palm oil (minyak kelapa sawit) sedang turun.
"Hanya sektor pariwisata yang terus naik. Kalian harus bangga menjadi insan pariwisata," katanya sambil memaparkan grafis ketiga komoditas di atas dibandingkan dengan pariwisata melalui Light-Emitting Diode (LED).
Luhut, yang juga merangkap sebagai Menteri Energi, Sumber Daya dan Mineral (ESDM) itu mengakui, tren minyak dan gas yang turun diperkirakan akan terjadi hingga 2050.
"Ini kesalahan kita juga. Ada miss management, tetapi by design. Problemnya rata-rata sama, soal regulasi dan peraturan-peraturan. Ini yang sedang kami sisir untuk dibereskan," ujarnya.
Menurutnya ada dua hal cepat yang bisa menaikkan pemasukan negara, pertama, sektor perikanan yang saat ini sudah ditangani dengan benar, harus dipertegas lagi, baru kemudian didorong untuk maju dan menaikkan produksi.
Kedua, pariwisata merupakan sektor yang paling cepat, murah, dan berkelanjutan.
"Batak (Festival Danau Toba 2016) itu, baru ngomong saja sudah langsung jalan! Kalau minyak? Sekarang ngomong, 5 tahun lagi baru eksplorasi dan belum langsung menghasilkan. Karena itu saya yakin, pariwisata akan maju pesat," ujarnya.
Luhut juga mengingatkan, agar budaya keramahan dibangun dan tetap dilakukan. Luhut mengingatkan, pariwisata adalah melayani.
Pada kesempatan yang sama, Luhut mengingatkan Direksi Garuda Indonesia, agar lebih agresif membantu pencapaian target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019.
"Itu saya lihat, AirAsia berani target 6 juta penumpang. Lion Air juga berani 6 juta wisatawan. Mana Garuda? Harusnya berani 6 juta juga. Kalau nggak mencapai, bahaya juga loh," ujarnya.
Luhut menyebut, rata-rata biaya angkut atau logistik adalah 14,1 persen. Itu berarti sistem pengangkutan barang lebih dari 5 persen, dan jumlah tersebut terlalu banyak.
Jabodetabek malah lebih mahal, 15,3 persen, Surabaya 13,7 persen, Medan 15,6 persen, dan Makasssar 11,7 persen. Padahal di Jepang hanya 4,9 persen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Hanya dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri, Kesepian Jadi Pemicu?
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
-
Anggaran Subsidi Pangan Dipangkas, PAN: Anak Buah Gubernur Berbohong Warga Tak Suka Daging dan UHT
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan