News / Internasional
Minggu, 25 September 2016 | 07:09 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menunjukkan sejumlah foto yang diklaim bukti pembunuhan warga Muslim oleh tentara AS di era tahun 1900-an. (AFP)

Suara.com - Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay menyatakan internasional tidak perlu ikut campur mengurusi kebijakan negaranya dalam memberantas narkoba. Menurut dia kebijakan Presiden Rodrigo Duterte legal di negaranya.

Hal itu dia sampaikan dalam sidang Majelis Umum Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kata dia, Duterte bertekad membebaskan Filipina dari praktik narkoba dan korupsi.

"Tindakan kami menjadi perharian media nasial dan internasional yang menyatakan tindakan kami salah," kata dia.

"Kami mendesak semua orang untuk mengetahui tantangan dalam negeri kami dalam rangka mencapai tujuan nasional kita dan jangan ikut campur tangan," lanjutnya.

Duterte menang pemilu, 9 Mei lalu. Dia bersumpah untuk menghapus sindikat obat-obatan terlarag. Polisi mengatakan selama 11 pekan terakhir hampir 3.000 orang telah tewas dalam 'perang Duterte' terhadap narkoba.

Pembunuhan para sindikat narkotika itu menarik kecaman internasional, termasuk PBB. Tindakan itu dianggap melanggar HAM. (Reuters)

Load More