Suara.com - Anggota kepolisian negara bagian New South Wales, Australia, John Torres mengatakan ada 14 laporan kasus di Negeri Kanguru yang melibatkan Jessica Wongso, terdakwa dalam kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin.
"Dalam BAP ada 15, tetapi sebenarnya ada 14 karena satu di antaranya terduplikasi. Saya bisa mengetahui laporan kasus tersebut karena dapat mengakses informasi rinci mengenai Jessica Wongso di pusat data kepolisian," ujar John yang didatangkan sebagai saksi oleh JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin malam (26/9/2016).
Berbicara melalui penerjemah Yuliana Tansil, John mengatakan laporan pertama terkait Jessica pada 5 Juni 2008. Saat itu Jessica melapor pada pihak kepolisian karena kehilangan tas di sebuah stasiun kereta.
Kedua, tanggal 23 Maret 2014, Jessica ditemukan mengendarai mobil dalam pengaruh alkohol. Dia kemudian dipanggil pengadilan karena melanggar undang-undang perhubungan darat dan SIM-nya ditangguhkan. Untuk kasus ini, dia diancam maksimal dua tahun penjara.
Ketiga, pada 28 Januari 2015 Jessica dilaporkan oleh mantan kekasihnya, Patrick O'Connor ke polisi karena menerima pesan bahwa Jessica mengancam akan bunuh diri. Polisi menemukan sebilah pisau dapur di kamar tidur Jessica dan menyerahkan ke rumah sakit untuk pemeriksaan psikologi.
Keempat, laporan masuk ke polisi pada 29 Januari 2015 kembali oleh Patrick O'Connor yang mengatakan bahwa Jessica mengancam akan menyakiti dirinya sendiri melalui surat elektronik yang ditujukan pada pihak ketiga.
Kelima, kembali dilaporkan oleh Patrick O'Connor pada 22 Agustus 2015. Dalam laporan itu Jessica disebut mengalami kecelakaan cukup berat karena menabrak sebuah bangunan. Dalam pemeriksaan diketahui bahwa Jessica dalam tubuh Jessica terdapat kadar alkohol tinggi.
Keenam, Patrick O'Connor lagi-lagi melaporkan Jessica mengancam akan meracuni dirinya sendiri dengan gas karbon dioksida melalui pesan singkat. Polisi datang ke kediaman Jessica dan menemukan ada panggangan arang di tempat tidur. Di sini, Jessica mengaku kepada polisi bahwa dirinya depresi atas kasus kecelakaannya pada 22 Agustus 2015.
Kemudian dari kasus ketujuh sampai kedua belas, yang semuanya terjadi dalam November 2015, masih dilaporkan Patrick O'Connor terkait ancaman menyakiti diri sendiri oleh Jessica dan mengenai kerusakan kendaraan Patrick yang diyakini si empunya dilakukan oleh mantan pacarnya tersebut. Polisi sendiri menyangkal Jessica terlibat.
John mengatakan, dalam pemeriksaan selama November tahun itu, ditemukan obat-obatan di kamar tidur Jessica, sensor asap yang dilakban dan tiga surat yang diyakini ditulis oleh Jessica. Satu tentang Patrick O'Connor yang harus disalahkan atas kematiannya, sementara surat-surat lain berisi ucapan selamat tinggal untuk keluarga dan teman-temannya.
Selanjutnya, 29 November 2015, ada aduan dari rekan kerja Jessica atas nama Kristie Carter yang khawatir ketika Jessica tidak masuk kerja. Karena latar belakang Jessica, Kristie takut terjadi sesuatu terhadap temannya tersebut. Polisi kemudian melakukan pencarian dan berhasil melakukan kontak dengan Jessica yang mengatakan dirinya baik-baik saja.
Terakhir, pada 16 Desember 2015, pengadilan New South Wales mengeluarkan perintah untuk melindungi Patrick O'Connor dari Jessica, yang diterbitkan tanpa kehadiran Jessica. Menurut John, persidangan untuk itu diskors sampai pada 4 Februari 2016 dan sidang berikutnya pada tanggal 16 Februari 2016. (Antara)
Berita Terkait
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
Efek Gas Air Mata Kedaluwarsa, Bisa Fatal!
-
Jessica Wongso Tanggapi Santai Komentar Warganet yang Takut Diajak Ngopi
-
Penambang Ilegal di Kotamobagu Diduga Gunakan Sianida
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat