Suara.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, membela Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dari kritik tentang penggusuran warga miskin. Menurut Ridwan kritik-kritik penggusuran hanya dimanfaatkan sebagai komoditas politik.
Ridwan dan Ahok belakangan kerap dikritik karena menggusur warga dari pemukiman yang dinilai kumuh dan dipindahkan ke rumah-rumah susun. Mereka dinilai mendiskriminasi warga kecil dan bertindak tidak manusiawi.
Tetapi menurut pemerintah DKI Jakarta maupun Kota Bandung kebijakan itu bukanlah penggusuran tetapi penertiban atau relokasi. Karena warga dipindahkan ke pemukiman yang lebih layak.
"Buat yang suka protes ke saya/Ahok tentang penggusuran untuk isu politik, lihat ini," tulis Ridwan di akun Twitter-nya, Selasa (27/9/2016), di atas gambar sebuah diagram tentang "Kekumuhan Kota"
Diagram itu sendiri tampaknya menggambarkan langkah-langkah yang diambil pemerintah Kota Bandung dalam memindahkan warga dari pemukiman legal dan tidak legal.
"Masalah di kota metropolitan terkait pengentasan kekumuhan sama saja. Tidak mudah/dilematis. Namun tetap harus dilakukan agar tidak jalan di tempat," imbuh Ridwan.
Dalam penjelasannya Ridwan mengunggah sejumlah foto pemukiman warga yang telah ditata di beberapa tempat di Bandung seperti Kampung Neglasari dan Kampung Siliwangi.
Adapun Ridwan sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu calon penantang Ahok oleh beberapa partai politik di pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Tetapi setelah pendaftaran calon di KPUD Jakarta ditutup pada 23 September kemarin, Ridwan ternyata tak dicalonkan. Pasangan petahana, Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat akan ditantang oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
5 Pengakuan Kunci Ridwan Kamil Usai 6 Jam Diperiksa KPK Soal Kasus BJB
-
Setelah Periksa Ridwan Kamil, KPK Buka Peluang Tersangka Baru di Kasus BJB
-
RK Klaim Tak Tahu Kasus Korupsi BJB, KPK Tanggapi Santai: Kami Punya Saksi dan Bukti Lain
-
KPK 'Kuliti' Harta Ridwan Kamil, Dikejar Soal Dana Gelap BJB hingga Mercy BJ Habibie
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam