Suara.com - Sambil menangis, terdakwa Jessica Kumala Wongso menceritakan pengalaman hari-hari pertama mendekam di rumah tahanan Polda Metro Jaya. Dia masuk sel khusus setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Setelah itu, dia dibawa keliling oleh beberapa anggota polisi sebelum dibawa ke Polda Metro.
"Dan saat saya dibawa dari hotel ke Polda, saat akan sampai di gerbang saya lihat hanya ada dua wartawan yang bawa kamera lalu saya diputar-putar dan sekembalinya saya (di polda) wartawan sudah ramai," kata Jessica dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2016).
Sesampai di Polda Metro Jaya, Jessica sempat dibawa ke ruangan kerja (mantan) Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Krishna Murti. Di ruangan tersebut, dia diperiksa untuk pembuatan berita acara pemeriksaan.
"Jadi saya pikir ini biar heboh, dan saya masuk ke ruangan pak Krishna dulu, saya ditanya apa ada yang mau disampaikan. Saya bilang tidak ada, dan saya langsung di BAP dan saya taruh di sel yang posisinya di bawah," kata Mirna.
Saat di BAP, Jessica mengaku diminta untuk mengakui perbuatan karena pihak kepolisian telah memegang rekaman kamera pengintai atau CCTV kafe Olivier.
"Terus kata Pak Hendro (penyidik Polda Metro), kamu akui saja karena sudah ada CCTV. Dan saya ditaruh di sel ukuran dua meter, tas saya diambil, celana saya diambil," katanya.
Jessica mengatakan tak kuasa menahan tangis ketika dimasukkan ke dalam rutan Polda Metro Jaya.
"Ruangan itu banyak nyamuk, kecoa dan kalajengking dan nggak ada udara. Dan itu hari Sabtu dan hari Senin saya baru boleh dikunjungi, ya sudah saya nangis saja,” kata dia
“Setelah sadar lampunya gelap dan baru dinyalakan. Saya juga gak tahu ini ada BAPnya atau tidak, saya waktu itu belum ngerti,” Jessica menambahkan.
Dia mengaku sempat diperiksa Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan saat masih menjabat Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya yang saat itu memimpin penanganan kasus pembunuhan Mirna.
“Saya ditaruh diruang meeting Pak Krishna Murti dan banyak orang berdatangan dan mengetes saya. Dan sebelum jadi tersangka saya pernah dihipnoterapi. Di situ yang saya ingat ada Pak Herry Heryawan dan awalnya saya sadar disuruh jawab tanpa bersuara yes and no. Tapi lama-lama saya tidak sadar, dan saat itu saya tidak didampingi pengacara,” kata Jessica.
Jessica mengaku mendapatkan perlakuan di luar agenda pemeriksaan
“Setelah itu saya ingatnya tiba-tiba pak Herry bilang 'kamu tipe saya banget,'” katanya.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Pemerintah Kebut Sertifikasi Dapur MBG, Janjikan Status PNS untuk Ribuan Ahli Gizi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini