Salah satu organisasi masa mengatasnamakan Beringin Anies - Sandi (BRIGAS) mendatangi posko kemenangan bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno di Blok M, Jalan Melawai, Jakarta Selatan pada Selasa (4/10/2016).
"Saya adalah pencetus dari Brigas yang mana kita dari anak muda yang mendukung untuk Anies - Sandi untuk menang," kata Ketua Umum Beringin Anies Sandi, Nofel Salah Hilabi, Selasa (4/10/2016).
Nofel yang juga sebagai ketua Umum Baladika Karya, adalah sayap pendukung dari partai Golkar, yang tidak sependapat dengan partai Golkar yang mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Kami merupakan kader kader dari gressroot dari bawah yang kebetulan kami tidak sependapat dengan Golkar yang mendukung kepada pasangan lain," ujar Nofel.
Nofel mempunyai alasan mendukung Anies dan Sandi tersebut. Ia mendapat banyak masukan dari kader kadernya, dimana DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpin baru.
"Jadi, banyak kader kader yang ingin melihat sosok baru yang lebih santun dan sejalan. Maka dari itu banyak kader kader yang dateng ke saya," ujar Nofel.
"Ya, disinilah kami datang, hati kami adalah untuk Anies - Sandi makanya kami buat Brigas untuk mengakomodir, teman teman muda yang bergabung dari Golkar sendiri, tapi ispirasinya untuk Anies - Sandi," Nofel menambahkan.
Selain itu, Nofel juga belum memberitahukan kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, atas perbedaan pilihan dukungannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut.
"Untuk saat ini belum. Karena saya tahu kalau pun ketua tahu, saya pasti akan kena sanksi pemecatan. Tapi saya bilang, kalau di pecat sama Allah saya takut. Kalau di pecat dari partai saya ga takut. Karena sesuai dengan hati. Kita siap dipecat tidak masalah," ujar Nofel.
Selain itu Nofel mengeklaim telah mempunyai dukungan untuk pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebanyak 6000 pendukung.
"Jumlah gressroot ada 6000 kader gressroot. Maksudnya kader golkar ini adalah ada yang simpatisan terhadap partai Golkar dan mencoblos partai Golkar," ujar Nofel.
Berita Terkait
-
Guyonan Sandiaga di Tengah Para Pencari Kerja Jakarta
-
PDI-P: Ruhut Dukung Ahok-Djarot Tidak Ada Kaitannya Dengan Parpol
-
Golkar: Ruhut Bisa Jadi Bintang Tamu di Acara Kampanye Ahok
-
Hanura: SBY Turun Gunung Tidak Akan Dongkrak Elektabilitas Agus
-
Masih Belum Lengkap, KPUD DKI Beri Waktu Sampai 4 Oktober 2016
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor