Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan tidak tepat jika persoalan terkait kenaikan harga sembako, yang dinilainya sebagai salah satu masalah di Ibu Kota, hanya dibebankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pendapat ini disampaikan Sandiaga, yang bersama calon gubernur Anies Baswedan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).
"Sebenarnya ada kesempatan bagi pemerintah provinsi untuk menghadirkan solusi harga sembako. Jadi setiap kali kenaikan bahan pokok, jangan hanya salahkan Pak Jokowi," ujar Sandiaga seperti dikutip Antara.
Pendiri Grup Saratoga ini mengatakan sudah saatnya para kepala daerah menyiapkan pendekatan yang inovatif untuk menanggulangi kenaikan harga sembako yang kerap terjadi setiap tahun di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta.
"Masa harga bawang di Brebes Rp6.000 sampai Rp9.000, begitu sampai di Jakarta jadi Rp42.000? Harga daging sapi di Kuala Lumpur dan di Singapura bahkan bisa lebih murah dibandingkan di Jakarta, padahal di sana tidak ada peternakan. Jadi ini perlu pendekatan yang inovatif," katanya.
"Jadi sekarang ini, kita jangan melihat apa yang pemerintah pusat bisa lakukan untuk pemerintah daerah. Tapi di sini adalah apa yang dapat kita lakukan untuk negara atau pemerintah pusat," katanya.
Selain Anies dan Sandi, rerdapat dua pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur Ibu Kota hingga pendaftaran resmi ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada 23 September 2016.
Dua pasangan lain adalah petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura. Satu lagi Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.
Berita Terkait
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan