Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengaku sudah merancang strategi khusus meningkatkan elektabilitas Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, sehingga tak khawatir dengan isu penurunan elektabilitas bakal calon Gubernur DKI Jakarta petahana itu.
"Saudara Ahok sudah mulai membiasakan untuk bisa bicara lebih halus. Akan lebih kondusif suasananya. Komunikasinya makin baik," katanya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/10/2016).
Lebih lanjut Novanto menjelaskan bahwa Partai Golkar dan pendukung lainnya telah menyiapkan strategi khusus untuk menaikkan eletabilitas Ahok yang diisukan mulai menurun.
Namun, ia enggan mengungkapkan strategi apa saja yang akan digunakan agar tidak bocor ke pihak lawan.
Hanya saja, kata dia, salah satunya adalah dengan memperbaiki gaya komunikasi Ahok yang selama ini kerap mengeluarkan kata-kata kasar. (Antara)
Ia menilai, gaya komunikasi Ahok yang kurang santun menjadi salah satu faktor menurunnya elektabilitas Ahok.
Novanto menambahkan, elektabilitas Ahok juga turun karena saat ini sudah muncul dua pasangan pesaingnya, yakni pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sehingga secara otomatis suara warga DKI terpecah.
Kendati demikian, ia tetap meyakini Ahok yang berpasangan dengan Djarot tetap bisa memenangkan kontestasi.
Apalagi berdasarkan hasil survei, elektabilitas Ahok-Djarot masih tetap teratas.
"Menurunnya tentu tidak terlalu signifikan, masih punya kesempatan," katanya.
Novanto yakin elektabilitas Ahok akan naik setelah kampanye dimulai, karena Ahok disebut punya modal cukup dengan hasil kerja nyatanya selama menjadi gubernur.
"Masih punya kesempatan untuk naik (elektabilitasnya). Ada perubahan-perubahan kerja nyata demi keberlanjutan ke depan selama jadi gubernur," katanya.
Tetap Solid Terkait pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad, yang menyebut partai berlambang beringin akan rapat membahas sikap apakah tetap mendukung Ahok di Pilkada DKI atau tidak, Juru Bicara Partai Golkar, Nurul Arifin membantah.
"Tidak ada. Rapat saja tidak ada, bagaimana pembahasan (untuk menarik dukungan)," kata Nurul.
Kepada wartawan Setya Novanto kemudian mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada rapat apapun yang membahas evaluasi dukungan kepada Ahok, seperti yang dilontarkan oleh Fadel Muhammad.
Mantan Ketua DPR RI itu mengaku sudah memberikan peringatan kepada Fadel Muhammad agar tetap konsisten dengan kebijakan dan keputusan partai yang sudah disepakati serta disetujui oleh seluruh kader.
"Saya sudah menegur Pak Fadel, beliau sudah minta maaf," kata Novanto.
Ia menyadari bahwa menjelang penyelengggaraan Pilkada DKI Jakarta, banyak isu miring yang berkembang.
Dirinya pun menghimbau kepada semua pihak untuk berkompetisi secara sehat, jangan gunakan isu SARA dan menebar fitnah.
Novanto mengaku sudah mendengar langsung apa yang disampaikan oleh Ahok yang menurutnya tidak ada maksud dari Ahok untuk mendiskreditkan umat Islam saat menyampaikan pidato di sebuah acara di Kepulauan Seribu.
"Saya juga sudah mendengar utuh pidato tersebut, Tidak ada maksud Pak Ahok untuk berkata menjelek-jelekkan suatu agama tertentu, saya minta semua pihak untuk mendengar utuh pidato Ahok sebelum berkomentar," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi