Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan Provinsi Jawa Barat dalam status siaga bencana sepanjang 2016 menyusul curah hujan yang cenderung tinggi sebagai dampak fenomena La Nina.
"Kami dalam posisi sepanjang tahun siaga bencana. Sudah ada SK (surat keputusan) ke BPBD (Jabar). Siaga bencana selama tahun 2016 ini karena hujan tidak pernah berhenti," kata Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Senin (10/10/2016).
Sejak awal 2016 hingga saat ini hujan terus terjadi di wilayah Jawa Barat dan terjadi kemarau basah akibat fenomena La Nina.
"Artinya tahun ini tidak ada kemarau total, adanya kemarau basah. Walaupun musim kemarau tapi hujan tetap ada. Dalam seminggu ada hujan satu atau dua hari," ujar dia.
Menurut dampak kemarau basah yang terjadi tahun ini menguntungkan warga yang menggarap sektor pertanian padi namun merugikan bagi warga yang menggarap sektor pertanian holtikultura seperti buah-buahan. Aher mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai bencana alam seperti banjir dan longsor karena hingga akhir tahun 2016 wilayah Jawa Barat sedang memasuki musim hujan.
"Artinya semua kita harus waspada dengan bencana. Bagi masyarakat yang merasa ada pada kawasan rawan bencana, ketika ada gejala, ada kekhawatiran, bisa dipicu angin, cuaca, hujan, segera menyelamatkan diri," kata dia.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi puncak musim hujan tahun 2016 di wilayah Jawa Barat akan terjadi November.
"Oktober ini hampir seluruh wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan dan puncaknya kami prediksi akan terjadi di November nanti. Sehingga akan terjadi peningkatan intensistas curah hujan sampai beberapa bulan ke depan," kata Staf Data dan Informasi BMKG Yuni Yulianti.
Ia menuturkan curah hujan bulanan yang terjadi selama bulan Oktober hingga November 2016 diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni mencapai 200 hingga 400 mm per bulannya.
"Secara keseluruhan 200-400 mm, tapi sebagian wilayah Pantura Jabar seperti Indramayu, Subang itu curah hujannya mencapai 151-300 mm per bulan," kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?