Suara.com - Jumlah makam tanpa nama yang ditemukan di area sekitar Padepokan Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terus bertambah.
Dalam penyisiran yang dilakukan pada Kamis (13/10/2016) sore, polisi menemukan satu makam lagi. Dengan demikian, jumlah kuburan misterius yang ditemukan sudah empat buah.
Menurut informasi makam tersebut merupakan tempat pemakaman pengikuti Taat Pribadi berinisial S asal Brebes (Jawa Tengah), SM asal Magetan, N asal Ngawi (Jawa Timur), dan A asal Papua.
Jasad S, SM, dan N telah dipulangkan. Sementara jasad A sampai hari ini belum diangkat dari liang kubur.
“Keempat pengikut itu diketahui meninggal dalam kurun waktu tahun 2013 hingga tahun 2016,” kata Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syariffudin.
Di lingkungan padepokan terdapat tiga titik pemakaman, satu di antaranya merupakan pemakaman keluarga.
Saat ini, polisi masih menyelidiki temuan tersebut.
“Bisa dilakukan pembongkaran makam, tapi tetap harus berproses dahulu,” kata Arman.
Enam Bulan Adiknya Tak Kunjung Pulang
Sejak menjadi pengikut Taat Pribadi padepokan yang terletak di Desa Wangkal, Bambang (50), warga Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tak pernah pulang ke rumah.
Bambang menjadi pengikut Taat Pribadi sejak enam bulan lalu.
Untuk mencari keberadaan adiknya, Abdul Rahman (55) bersama anggota Polres Probolinggo mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng.
Abdul Rahman sangat khawatir, Bambang menjadi salah satu korban Taat Pribadi.
Sebelum mendatangi padepokan, Abdul Rahman mencari informasi ke posko terpadu yang didirikan untuk para korban padepokan.
Tapi, dari 212 daftar pengikut Taat Pribadi, tak ada nama Bambang.
Tag
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius