Beberapa lembaga survei telah merilis hasil surveinya terkait elektabilitas dan popularitas calon Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017. Hasilnya, ada calon yang mengalami penurunan meskipun tetap berada dinrangking teratas seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Selain itu, ada juga yang masih berada jauh di belakang Ahok tetapi terus merangkak naik.
Melihat fenomena yang masih dinamis tersebut, pengamat Politik dari Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti meminta kepada para cagub DKI agar mengkampanyekan program dan gagasan mereka. Dan hal tersebut bertujuan agar elektabilitas mereka terus terjaga dalam level yang positif.
"Khusus untuk pasangan calon penantang, mereka harus bekerja keras, karena kinerja mereka belum ada. Dan mereka harus menunjukkan itu dalam program. Kalau Ahok, ya kita tahu ingin lanjutkan Reklamasi, bagaiamana dengan penantang tentang isu reklmasi ini? Tidak boleh atau bagaiamana, evaluasi, bahasa yang terlalu ideal," kata Ray di Bellagio Mall Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2016).
Menurutnya, saat ini kedua pasangan calon penantang ini masih belum menunjukkan visi yang jelas dalam membangun Jakarta, terutama jika dibandingkan dengan kinerja petahana. Dia mencontohkan, kalau kebijakan Ahok ingin menggusur Rumah di bantaran kali, dengan tujuan untuk mengatasi banjir, maka calon penantang harus punya program lain untuk mengatasi banjir tanpa menggusur rumah warga.
"Yang saya lihat visi misi mereka di web KPU itu hampir sama, masih mengambang," kata Ray.
Selain itu, hal lain yang harus digenjot oleh Tim Pemenangan pihak penantang adalah agar menggali lagi prestasi pribadi kedaua calon selama masih memimpin dulu. Sebab, katanya, masyarakat DKI adalah Masyarakat yang pragmatis dan selalu berpatokan pada kinerja yang identik dengan prestasi tersebut.
"Masyarakat DKI agak pragmatis, artinya yang terliaht aja deh. Yang harus ditonjolkan, apa yang telah mreka lakukan,prestasi mereka apa dulu. Sehingga cukup untuk mengambil hati warga DKI, sehingga yakin bahwa salah satunya bisa. Harus diproduksi, karena yang paling atas adalah kinerja, walaupun mereka unggul dalam hal lain. Orang nggak peduli pribadinya seperti apa, yang penting kinerja," kata Ray.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu