Sekretaris Jenderal DPP PPP hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusuma, meyakini suara partainya tidak akan terpecah belah di pilkada serentak tahun 2017. Dimyati mengatakan PPP akan mencanangkan koalisi permanen dengan PDI Perjuangan.
"Jadi kita PPP Djan Faridz ini sudah mencanangkan kita adalah koalisi permanen dengan PDIP. Kemarin kita koalisi dengan Gerindra sekarang dengan PDIP jadi di seluruh pilkada yang calonnya didukung PDIP maka akan didukung oleh PPP Djan Faridz," ujar Dimyati di gedung Nusantara II, DPR, Rabu (19/10/2016).
Anggota DPR Komisi I mengatakan persahabatan PPP dan PDI Perjuangan akan terus terjalin.
"Kita mau buka connecting door sama PDIP. Antara PPP sama PDIP kan satu tembok mau kita buka pintunya. Apalagi PDIP dan PPP ini kawan lama sahabat lama yang dulu di zaman Orde Baru senasib seperjuangan dalam arti menderita bersama-bersama," kata dia.
Terkait dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Dimyati menegaskan dukungan kubu Djan Fariz merupakan yang sah dan tidak melanggar hukum.
"PPP Djan Faridz dengan putusan MA (Mahkamah Agung) dan PPP Romi berdasar SK Menkumham. Kalau SK Kumham dan MA selaras, maka tidak ada lagi dualisme cuma satu PPP. Sehingga apa yang dilakukan Djan Faridz sah, tindakan PPP mendukung Ahok Djarot," kata Dimyati.
Dimyati berharap Menkumham segera menerbitkan surat keputusan Kepengurusan PPP hasil Muktamar Jakarta yang diketuai Djan Faridz.
Dia menegaskan PPP ikhlas mendukung pasangan Ahok-Djarot.
"Ya kita harapkan, mudah-mudahan SK Kumham ini muncul disesuaikan dengan putusan MA. Jangan berandai-andai tidak karena sedang dikaji. Tapi mendukung Ahok-Djarot tetap kita lakukan secara ikhlas. Tidak ada mahar politik, saya dengar di sini, di sana ini kita murni mendukung," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Misteri 'Orang Baik' Penengah Konflik PPP, Siapa Sosok di Balik Islah Mardiono-Agus Suparmanto?
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Bukan Pesanan Istana! Menteri Hukum Sebut Islah PPP Murni Inisiatif Internal
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?