Suara.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan pungutan liar di tingkat pemerintah desa/kelurahan bisa dihilangkan jika aparat pemerintah di kantor desa/kelurahan mendapat gaji atau honor yang nilainya di atas upah minimum kabupaten.
"Pungutan liar dalam mengurus administrasi kependudukan terkadang meresahkan masyarakat, dan sebenarnya itu bisa diatasi. Salah satunya dengan menaikkan honor/gaji aparat desa," katanya, di Purwakarta, Kamis (20/10/2016).
Ia mengakui sebelumnya memang ada laporan tentang pungutan liar di tingkat desa/kelurahan dalam mengurus administrasi kependudukan seperti e-KTP, kartu keluarga, surat pindah, surat keterangan domisili, akta kelahiran, dan lain-lain.
Bupati menilai, pungutan liar di tingkat desa/kelurahan muncul karena banyak masyarakat yang menitipkan atau meminta bantuan aparat desa untuk mengurus pembuatan administrasi kependudukan.
Tapi aparat desa tidak mendapatkan biaya operasional dari kantornya saat membantu masyarakat mengurus pembuatan administrasi kependudukan.
"Makanya mereka sering minta ongkos saat membantu masyarakat membuat administrasi kependudukan. Tidak ada biaya operasional dalam tugas membantu masyarakat mengurus pembuatan administrasi kependudukan itu," kata dia.
Dedi mengatakan, gaji atau honor aparat desa perlu dinaikkan, minimal setara upah minimum kabupaten serta mereka mendapatkan biaya operasional per bulan dari kantornya.
"Jika sudah naik gaji atau honornya serta mendapatkan biaya operasional, maka tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk memungut uang dari masyarakat saat membantu mengurus pembuatan administrasi kependudukan," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar