Suara.com - Lembaga survei Skala Survei Indonesia (SSI) merilis hasil survei yang dilaksanakan tanggal 6-11 Oktober 2016 tentang elektabilitas tiga pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta. Hasilnya tingkat keterpilihan Ahok turun.
Survei dilaksanakan di 6 wilayah kabupaten/kota administrasi Provinsi DKI Jakarta, yakni Kabupaten Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Timur dan Kota Jakarta Selatan.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 800 orang. Sedangkan tingkat kepercayaannya sebanyak 95 persen dengan margin eror kurang lebih 3,46 persen.
Berdasarkan hasil survei tersebut, dari tiga nama Calon Gubernur DKI Jakarta, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih berada di atas kandidat lainnya, yakni Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Seandainya Pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini, nama yang banyak dipilih adalah Ahok sebesar 33,6 persen, disusul Anies 19,0 persen dan Agus 18,8 persen. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 28,6 persen," kata Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim MS dalam paparannya di Restoran Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia Nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).
Hakim melanjutkan, hasil survei tersebut menegaskan bahwa tingkat elektabilitas Ahok secara personal pada Oktober mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tingkat elektabilitasnya pada Februari.
"Penurunan itu sebesar 19,5 persen. Pada bulan Gebruari elektabilitas Ahok sebesar 53,1 persen. Sementara pada Oktober menjadi 33,6 persen," ujar Hakim.
Sementara itu, saat responden disodorkan nama Calon Gubernur beserta Calon Wakilnya masing-masing, maka hasilnya adalah, nama Ahok dan Djarot Saiful Hidayat masih mengungguli pasangan Anies dan Sandiaga Uno serta Agus dan Sylviana Murni.
"Ahok-Djarot 33,8 persen, disusul Agus-Sylviana 19,6 persen dan Anies-Sandiaga sebesar 18,8 persen. Sedangkan respon yang tidak menjawab sebesar 27,9 persen," tutur Hakim.
Hal ini juga menegaskan bahwa elektabilitas pasangan Ahok-Djarot mengalami penurunan dibandingkan Februari.
"Penurunan itu sebesar 13,3 persen. Sebab pada Februari lalu, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 47,1 persen. Tapi di Oktober ini menjadi 33,8 persen," kata Hakim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!