Fraksi PPP menerima ulama dari Forum Ulama Ka'bah Madura, hari ini. Mereka diterima langsung oleh Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dan anggota: Arsul Sani serta Ahmad Baidowi [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Baca 10 detik
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menerima kedatangan ulama dari Forum Ulama Ka'bah Madura, hari ini. Mereka diterima langsung oleh Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dan anggota: Arsul Sani serta Ahmad Baidowi
Dalam audiensi yang berlangsung di ruang Fraksi PPP, perwakilan ulama Fadholi M. Ruham mengatakan datang ke DPR terkait adanya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Terkait penistaan agama Al Quran penistaan ulama sebagai warasatul anbiya, ini penting untuk ditengahkan. Kenapa kami sangat peduli hal ini. Karena bagi kami menjaga agama, keimanan itu harus ada di atas penjagaan kita terhadap yang lain, terhadap diri, harta, keturunan, sosial keagamaan misalnya,"ujar Fadholi.
Dia mencontohkan Nabi Muhammad yang mampu menjaga kondusifitas saat memimpin Kota Madinah.
"Sebab Rasulullah dulu bangun masyarakat Madinah yang kondusif, bersama mereka yang non muslim. Namun pembangunan yang ditempatkan di atas adal muakhoh, persaudaraan di atas iman bukan berdasarkan sosial, harta dan sebagainya," katanya.
Forum Ulama Ka'bah Madura mendorong DPR dan aparat penegak hukum agar jangan berhenti mengusut kasus tersebut.
"Silakan dengan protap (prosedur tetap) yang ada di kepolisian. Menegakkan atau mengadili si penista agama sesuai hukum silakan. Jangan sampai kepolisian tergoda intervensi politik. Penistaan agama harus diusut," jelas Fadholi.
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengapresiasi kehadiran Forum Ulama Ka'bah Madura dan menghormati aspirasi mereka.
"Kami tentu di dalam membuat keputusan termasuk dalam menentukan penyusunan calon pada DKI Jakarta, itulah yang menjadi dasar kami menentukan keputusan. Terus terang para alim ulama kalau kami tidak berangkat dari aspirasi, dari suara, dari fatwa, dari penguatan yang diberikan para alim ulama, barangkali kami juga ikut-ikutan mengusung pasangan petahana," kata aggota komisi III DPR.
Asrul mengungkapkan adanya permintaan sejumlah ulama agar PPP jangan mengusung Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Tugas PPP itu adalah mencarikan agar pak Ahok itu mendapatkan lawan yang kira-kira sepadan, sehingga proses demokrasinya baik. Bahasa yang sangat tinggi tapi bagi kami itu sudah perintah," katanya.
Dalam audiensi yang berlangsung di ruang Fraksi PPP, perwakilan ulama Fadholi M. Ruham mengatakan datang ke DPR terkait adanya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Terkait penistaan agama Al Quran penistaan ulama sebagai warasatul anbiya, ini penting untuk ditengahkan. Kenapa kami sangat peduli hal ini. Karena bagi kami menjaga agama, keimanan itu harus ada di atas penjagaan kita terhadap yang lain, terhadap diri, harta, keturunan, sosial keagamaan misalnya,"ujar Fadholi.
Dia mencontohkan Nabi Muhammad yang mampu menjaga kondusifitas saat memimpin Kota Madinah.
"Sebab Rasulullah dulu bangun masyarakat Madinah yang kondusif, bersama mereka yang non muslim. Namun pembangunan yang ditempatkan di atas adal muakhoh, persaudaraan di atas iman bukan berdasarkan sosial, harta dan sebagainya," katanya.
Forum Ulama Ka'bah Madura mendorong DPR dan aparat penegak hukum agar jangan berhenti mengusut kasus tersebut.
"Silakan dengan protap (prosedur tetap) yang ada di kepolisian. Menegakkan atau mengadili si penista agama sesuai hukum silakan. Jangan sampai kepolisian tergoda intervensi politik. Penistaan agama harus diusut," jelas Fadholi.
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengapresiasi kehadiran Forum Ulama Ka'bah Madura dan menghormati aspirasi mereka.
"Kami tentu di dalam membuat keputusan termasuk dalam menentukan penyusunan calon pada DKI Jakarta, itulah yang menjadi dasar kami menentukan keputusan. Terus terang para alim ulama kalau kami tidak berangkat dari aspirasi, dari suara, dari fatwa, dari penguatan yang diberikan para alim ulama, barangkali kami juga ikut-ikutan mengusung pasangan petahana," kata aggota komisi III DPR.
Asrul mengungkapkan adanya permintaan sejumlah ulama agar PPP jangan mengusung Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Tugas PPP itu adalah mencarikan agar pak Ahok itu mendapatkan lawan yang kira-kira sepadan, sehingga proses demokrasinya baik. Bahasa yang sangat tinggi tapi bagi kami itu sudah perintah," katanya.
Suara.com - BERITA MENARIK LAINNYA:
Lama Tak Muncul, Teman Ahok Beberkan Asal Pendukung Ahok
Amir Papalia Ternyata Tahu Pembunuh Mirna dari Paranormal!
Ini Isi Ajakan Membully Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Kisah Kakek Tua Jual Uduk Nasib Berubah Setelah Viral di Medsos
Didampingi Elza Syarief, Mario Teguh Ungkap Status Kiswinar
Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO