Fraksi PPP menerima ulama dari Forum Ulama Ka'bah Madura, hari ini. Mereka diterima langsung oleh Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dan anggota: Arsul Sani serta Ahmad Baidowi [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menerima kedatangan ulama dari Forum Ulama Ka'bah Madura, hari ini. Mereka diterima langsung oleh Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati dan anggota: Arsul Sani serta Ahmad Baidowi
Dalam audiensi yang berlangsung di ruang Fraksi PPP, perwakilan ulama Fadholi M. Ruham mengatakan datang ke DPR terkait adanya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Terkait penistaan agama Al Quran penistaan ulama sebagai warasatul anbiya, ini penting untuk ditengahkan. Kenapa kami sangat peduli hal ini. Karena bagi kami menjaga agama, keimanan itu harus ada di atas penjagaan kita terhadap yang lain, terhadap diri, harta, keturunan, sosial keagamaan misalnya,"ujar Fadholi.
Dia mencontohkan Nabi Muhammad yang mampu menjaga kondusifitas saat memimpin Kota Madinah.
"Sebab Rasulullah dulu bangun masyarakat Madinah yang kondusif, bersama mereka yang non muslim. Namun pembangunan yang ditempatkan di atas adal muakhoh, persaudaraan di atas iman bukan berdasarkan sosial, harta dan sebagainya," katanya.
Forum Ulama Ka'bah Madura mendorong DPR dan aparat penegak hukum agar jangan berhenti mengusut kasus tersebut.
"Silakan dengan protap (prosedur tetap) yang ada di kepolisian. Menegakkan atau mengadili si penista agama sesuai hukum silakan. Jangan sampai kepolisian tergoda intervensi politik. Penistaan agama harus diusut," jelas Fadholi.
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengapresiasi kehadiran Forum Ulama Ka'bah Madura dan menghormati aspirasi mereka.
"Kami tentu di dalam membuat keputusan termasuk dalam menentukan penyusunan calon pada DKI Jakarta, itulah yang menjadi dasar kami menentukan keputusan. Terus terang para alim ulama kalau kami tidak berangkat dari aspirasi, dari suara, dari fatwa, dari penguatan yang diberikan para alim ulama, barangkali kami juga ikut-ikutan mengusung pasangan petahana," kata aggota komisi III DPR.
Asrul mengungkapkan adanya permintaan sejumlah ulama agar PPP jangan mengusung Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Tugas PPP itu adalah mencarikan agar pak Ahok itu mendapatkan lawan yang kira-kira sepadan, sehingga proses demokrasinya baik. Bahasa yang sangat tinggi tapi bagi kami itu sudah perintah," katanya.
Dalam audiensi yang berlangsung di ruang Fraksi PPP, perwakilan ulama Fadholi M. Ruham mengatakan datang ke DPR terkait adanya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Terkait penistaan agama Al Quran penistaan ulama sebagai warasatul anbiya, ini penting untuk ditengahkan. Kenapa kami sangat peduli hal ini. Karena bagi kami menjaga agama, keimanan itu harus ada di atas penjagaan kita terhadap yang lain, terhadap diri, harta, keturunan, sosial keagamaan misalnya,"ujar Fadholi.
Dia mencontohkan Nabi Muhammad yang mampu menjaga kondusifitas saat memimpin Kota Madinah.
"Sebab Rasulullah dulu bangun masyarakat Madinah yang kondusif, bersama mereka yang non muslim. Namun pembangunan yang ditempatkan di atas adal muakhoh, persaudaraan di atas iman bukan berdasarkan sosial, harta dan sebagainya," katanya.
Forum Ulama Ka'bah Madura mendorong DPR dan aparat penegak hukum agar jangan berhenti mengusut kasus tersebut.
"Silakan dengan protap (prosedur tetap) yang ada di kepolisian. Menegakkan atau mengadili si penista agama sesuai hukum silakan. Jangan sampai kepolisian tergoda intervensi politik. Penistaan agama harus diusut," jelas Fadholi.
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengapresiasi kehadiran Forum Ulama Ka'bah Madura dan menghormati aspirasi mereka.
"Kami tentu di dalam membuat keputusan termasuk dalam menentukan penyusunan calon pada DKI Jakarta, itulah yang menjadi dasar kami menentukan keputusan. Terus terang para alim ulama kalau kami tidak berangkat dari aspirasi, dari suara, dari fatwa, dari penguatan yang diberikan para alim ulama, barangkali kami juga ikut-ikutan mengusung pasangan petahana," kata aggota komisi III DPR.
Asrul mengungkapkan adanya permintaan sejumlah ulama agar PPP jangan mengusung Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Tugas PPP itu adalah mencarikan agar pak Ahok itu mendapatkan lawan yang kira-kira sepadan, sehingga proses demokrasinya baik. Bahasa yang sangat tinggi tapi bagi kami itu sudah perintah," katanya.
Suara.com - BERITA MENARIK LAINNYA:
Lama Tak Muncul, Teman Ahok Beberkan Asal Pendukung Ahok
Amir Papalia Ternyata Tahu Pembunuh Mirna dari Paranormal!
Ini Isi Ajakan Membully Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Kisah Kakek Tua Jual Uduk Nasib Berubah Setelah Viral di Medsos
Didampingi Elza Syarief, Mario Teguh Ungkap Status Kiswinar
Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah