Suara.com - Setelah Hafizah Sari menulis status Facebook dan mengunggah foto kakek penjual nasi uduk Betawi yang sedang tertidur pulas sambil menunggu pembeli di tenda Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2016), media sosial pun heboh.
Tak butuh waktu lama, postingan tersebut langsung diberi tanda like 17 ribu pengguna Facebook. Umumnya netizen berkomenter terharu, prihatin, dan ingin membantu.
Artis sekaligus pedangdut Julia Perez merupakan salah satu tokoh yang ikut menggerakkan hati netizen untuk membantu.
Sehari setelah status dan foto-foto kakek beredar luas di media sosial dan terus menerus dibicarakan netizen, keadaan tempat jualan kakek itu berubah drastis.
Wartawan Suara.com mendatangi tenda nasi uduk Betawi milik kakek Abdul Rauf (60) pada Senin (24/10/2016) petang. Busyet, pengunjungnya sampai mengantre.
Di sela-sela melayani tamu, Abdul Rauf mengakui setelah namanya tempat usahanya tenar di media sosial, jumlah pembeli bertambah berlipat-lipat.
“Sebelum heboh di media sosial belum ada pengunjung di warung saya, banyak pengunjung cuma lewat saja,” ujar lelaki yang sudah 35 tahun menjual nasi uduk kepada Suara.com.
Abdul mengungkapkan selama ini pemasukan sehari-hari dari usaha ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan, dia harus memutar otak lagi.
“Pendapatan paling besar saat itu seratus lima puluh ribu, sedangkan biasa modal tiga ratus ribu, malah tekor,” kata dia.
Kakek tiga cucu bersyukur dengan adanya netizen yang berbaik hati dengan mengunggah foto tempat usahanya ke media sosial. Dalam waktu singkat, pendapatannya membaik.
“Sebelum heboh di media sosial saya hanya menyiapkan tiga liter (nasi uduk), itu juga kadang tidak habis, setelah heboh di media sosial sampai sepuluh liter,” katanya.
Abdul biasanya ditemani istri saat berdagang. Biasanya dia membuka tenda mulai pukul 17.00.WIB dan baru tutup pukul 23.30 WIB. Sejak beberapa hari terakhir, sekitar jam 19.30 WIB dagangan pasti habis terjual.
“Biasa tutup jam setengah dua belas malam, itu juga kadang tidak habis, kalau sekarang setengah delapan juga sudah habis,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu