Suara.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menilai instruksi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan kepada anggota agar menembak kaki perusuh jelang pilkada Jakarta justru bisa menimbulkan ketegangan baru di tengah masyarakat.
"Pempublikasian tembak di tempat hanya memicu kegaduhan dan kontroversial yang bisa merugikan Polri," kata Neta, Minggu (30/10/2016).
Menurut dia seharusnya Iriawan tidak mempublikasikan instruksi semacam itu. Perintah tembak ditempat, menurut Neta, bisa menciderai integritas Polri di mata masyarakat.
"Polisi memang diijinkan undang-undang untuk melepaskan tembakan atau menembak pelaku kejahatan. Dan penembakan itu ada SOP (standar operasional prosedur)- nya. Seharusnya Kapolda Metro atau pejabat polisi lainnya tidak perlu mempublikasikan aksi tembak di tempat. Sebab semua anggota polri sudah paham SOP-nya," katanya.
Neta berharap instruksi tersebut bukan untuk kepentingan mencari popularitas.
"Jangan sampai hanya karena hendak mencari popularitas dengan mempublikasikan tembak di tempat justru institusi Polri menjadi rugi dan menjadi bulan-bulanan termasuk dari institusi lain," kata dia.
Tujuan Kapolda memerintahkan tembak ditempat ialah agar membuat mereka yang ingin menciptakan keributan berpikir ulang.
"Kami tidak segan bersikap tegas, untuk siapa saja yang membuat onar (pilkada Jakarta), petugas harus berani untuk menembak dari pantat ke bawah," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2016).
Kapolda meminta anak buahnya berani bertindak.
"Ya, kalau tidak berani ukur saja lingkar pinggang kalian (petugas), lalu buat rok," ujar Iriawan.
Instruksi tersebut dilatari adanya indikasi tindakan provokatif menjelang pilkada.
"Seperti contoh, ada kejadian coretan lambang salib di tembok masjid, itu kami gerak cepat langsung koordinasi dengan Pangdam Jaya dan terus lakukan patroli rutin," ujar Iriawan.
Iriawan yakin masyarakat Jakarta tak terpancing provokasi.
"Masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang majemuk berbagai suku dan bangsa semua agama ada di sini. Namun demikian masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang pintar sehingga kita tahu berbagai lokasi yang ada di media sosial hampir tidak berpengaruh," kata Iriawan.
"Saya mengimbau kepada provokator - provokator berhentilah, karena percuma masyarakat sudah pintar, tahu mana yang baik dan mana yang buruk mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak," Kapolda menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana
-
Kritik Pedas Ray Rangkuti: Di Indonesia, Musibah Sering Jadi Peluang Bisnis Pejabat!
-
Gerindra Dukung Pilkada Balik ke DPRD: Anggaran Rp37 Triliun Lebih Baik Buat Kesejahteraan Rakyat!
-
PDIP Integrasikan Politik Tata Ruang dan Mitigasi Bencana, Terjemahkan Visi Politik Hijau Megawati
-
Demo Buruh Tolak UMP 2026, Pramono Anung: Kami Tetap Berikan Layanan Terbaik
-
Bawa Pesan Kemanusiaan dari Megawati, PDIP Kirim 30 Ambulans dan Tim Medis ke Sumatra
-
Bupati Bireuen Tinjau Jembatan Krueng Tingkeum, Siap Dukung Kelancaran Logistik Aceh-Medan
-
APBD DKI 2026 Menyusut, Ini Sektor yang Akan Jadi Fokus Utama