Suara.com - Sebanyak 100 personel satuan Brigade Mobile Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan dikirim ke Jakarta untuk ikut mengawal demontrasi besar-besaran yang akan digelar di ibukota negara itu.
"Sebanyak 100 personel Brimobda atau satu satuan setingkat kompi sudah diberangkatkan, Sabtu (29/10) malam," ujar Dansat Brimobda Kalsel Kombes Puji Santosa di Banjarbaru, Minggu.
Menurut Puji yang di dampingi Kasi Operasi AKP Wahyu Ismoyo, seluruh personel yang berasal dari unsur anti huru-hara akan bergabung di bawah kendali Kapolda Metro Jaya sebagai penanggungjawab.
Dia menjelaskan, personel dibekali beberapa peralatan pendukung seperti tameng dan tabung gas air mata untuk menghalau demontran jika bertindak anarkis pada unjuk rasa tersebut.
"Personel Brimobda berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kapolda Metro Jaya dan penempatan mereka direncanakan di Simpang Harmoni Jakarta Pusat," ucap Kasi Ops menambahkan.
Dia menyebutkan, personel yang diturunkan mengantisipasi huru-hara dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016 mengantisipasi demo yang dilaksanakan 4 November.
"Batas waktu sementara mereka di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016 tetapi melihat situasi karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka bisa lebih lama," ujarnya.
Dia mengatakan, seluruh personel Brimob selalu siap diturunkan kapan dan di mana saja menjalankan tugas-tugas kepolisian termasuk mengantisipasi keamanan dan ketertiban saat berlangsung demontrasi.
"Setiap personel selalu dilatih dan dibekali kemampuan termasuk pasukan huru-hara yang sudah menguasai teknis dan taktis menghadapi aksi demontrasi di mana pun," ujarnya.
Personel Brimobda Kalsel tersebar pada tiga lokasi dengan markas utama Sat Brimobda Jalan A Yani Km 30 Banjarbaru, kemudian di Tabalong dan Batulicin, Tanah Bumbu.
"Personel yang dikirimkan ke Jakarta berasal dari markas utama dan kompi di Tabalong maupun Tanah Bumbu, mereka selalu siap menjalankan tugas yang diberikan," katanya.
Seperti diketahui, berbagai elemen masyarakat dan ormas siap menggelar demontrasi di Jakarta pada 4 November 2016 menuntut ucapan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!