Suara.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengingatkan warga nahdliyyin untuk mewaspadai persoalan "pencatutan" nama ormas Islam itu dalam serangkaian aksi massa yang seolah-olah dalam koordinasi organisatoris, padahal hanya klaim.
"Ada yang mengibarkan sembilan bendera NU dalam aksi di Surabaya sesuai hasil temuan Ansor, ada yang memakai istilah Resolusi Jihad untuk pasukan di Pasuruan, ada pula simbol NU yang lain di Jakarta," kata Sekretaris PWNU Jatim Prof Akhmad Muzakki di Surabaya, Jumat.
Guru Besar Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya itu menjelaskan pelaku "pencatutan" nama NU itu mungkin saja dilakukan individu NU, namun juga orang lain yang mengatasnamakan NU, padahal penggunaan nama atau simbol NU harus melalui prosedur organisatoris, bukan individu.
"Untuk itu, kami mengimbau warga NU agar waspada dan jangan mudah terpancing pihak lain, seperti apa yang dilakukan Aliansi Santri Pasuruan untuk menggelorakan Resolusi Jihad dengan mendeklarasikan pasukan berani mati pengawal MUI terkait penistaan Al-Quran pada awal November," katanya.
Informasi dari sumber lain menyebutkan Aliansi Santri Pasuruan membuka pendaftaran anggota pasukan berani mati itu pada 28 Oktober 2016 yang sekaligus deklarasi, lalu persiapan menunggu komando ke Jakarta pada awal November 2016.
"PCNU Pasuruan sudah menindaklanjuti keberadaan aliansi itu sekaligus melakukan edukasi kepada warga NU agar waspada dan antisipatif terhadap pencatutan nama NU atau pembajakan identitas NU untuk kepentingan di luar NU," katanya.
Secara terpisah, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakin menegaskan bahwa pihaknya sudah mendeteksi pasukan berani mati yang mendompleng Resolusi Jihad dengan mengatasnamakan Aliansi Santri Pasuruan itu.
"Kami akan menindaklanjuti perintah PWNU Jatim untuk masalah itu, karena itu kami akan melakukan langkah-langkah persuasif kepada kelompok yang teridentifikasi dari kelompok FPI Pasuruan itu, agar tidak menggunakan idiom-idiom NU yang dapat disalahpahami orang lain," katanya.
Ia menambahkan pihaknya akan memprioritaskan langkah persuasif, agar tidak semakin ramai, karena kesalahan pendekatan akan justru membuat citra Islam menjadi tercoreng.
"Untuk mencegahnya, kami akan mengimbau warga NU sendiri untuk tidak ikut-ikutan dan sebaiknya berdoa saja, karena Nabi Muhammad sendiri mengutamakan pendekatan kasih sayang dan pendekatan yang mendamaikan," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan