Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Merupakan bentuk intervensi terhadap hukum.
SBY meminta proses hukum kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilanjutkan. Sebab, dia menganggap Ahok seperti tidak tersentuh dalam kasus ini.
"Pernyataan SBY terkait proses hukum Pak Ahok adalah bentuk intervensi terhadap hukum. Pihak kepolisian saat in sedang menjalankan proses hukum terhadap laporan terkait Pak Ahok. Bahkan, Pak Ahok sudah dimintai keterangan di Bareskrim. Jadi klaim SBY bahwa Ahok tidak tersentuh itu tidak mendasar dan bisa dilihat sebagai upaya intervensi dengan melakukan agitasi di ruang publik," kata Charles dalam pernyataannya, Jakarta, Rabu (2/10/2016).
Dia menambahkan, sebagai tokoh politik yang pernah menjabat sebagai presiden, seharusnya SBY berdiri di atas semua golongan. Anggota Komisi I DPR ini juga berharap seharusnya presiden keenam itu bisa menjadi penyejuk dalam perkara Ahok ini.
"Statement SBY pagi ini terkait rencana aksi 4 November semakin menunjukan bahwa SBY sedang berupaya menggunakan aksi ini untuk kepentingan Pilgub DKI yang kita ketahui putra sulung SBY ikut menjadi calon Gubernur DKI," kata dia.
Charles juga mengkritisi langkah SBY yang melakukan roadshow dengan bertemu Menkopolhukam Wiranto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada hari Selasa (1/11/2016). Menurut Charles, yang dilakukan SBY adalah untuk kepentingan pencitraan semata.
"Pertemuan tersebut (SBY-Wiranto dan SBY-JK) ternyata hanyalah pencitraan dan framenya lebih ke klarifikasi personal. Meskipuin akhirnya itu terbantahkan sendiri dengan pernyataan SBY hari ini," tuturnya.
Pilkada untuk tahun 2017 tidak hanya terjadi di Jakarta, masih ada 100 daerah baik Provinsi, atau Kabupaten/Kota, yang turut memeriahkan pesta demokrasi ini. Karenanya, menurut Charles, tidak perlu adanya hal-hal negatif yang dimunculkan di Jakarta yang malah akan merusak sendi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Indonesia bukan hanya Jakarta, jadi janganlah para tokoh nasional hari ini menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilkada di Jakarta dengan merusak sendi persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.
Sebelumnya, dalam konfrensi pers hari ini, SBY mengatakan penegakan hukum harus tetap berjalan dalam kasus Ahok. Menurutnya, jangan sampai, ada anggapan bahwa Ahok tidak boleh disentuh untuk kasus ini.
"Pak Ahok mesti diproses secara hukum jangan sampai dia dianggap kebal hukum. Ingat kesamaan di mata hukum. Jangan ada anggapan Pak Ahok tidak boleh disentuh," tutur SBY di Cikeas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN