Suara.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai mempekeruh susana perpolitikan di DKI Jakarta. Khususnya pernyataan SBY soal kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama yang tengah bersaing dengan anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.
"Tapi dia merespon (isu SARA) dengan memainkan api panas lagi. Itu merendahkan dirinya juga secara politik," kata Pengacara dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Julius Ibrani di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).
Menurut Julius, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut seharusnya tidak memanfaatkan situasi saat ini untuk menaikkan pamor kandidat lainnya dengan menekan yang lainnya. Karenanya, dia meminta SBY agar tidak turun memainkan isu SARA yang disebutnya tidak mendidik bagu demokrasi Indonesia.
"SBY yang memanfaatkan situasi seperti ini. Saya katakan sekali lagi SBY adalah elit politik, Mantan presiden dua periode. Sudah sepatutnya isu SARA, politisasi SARA yang remeh temeh yang tidak edukatif, yang merendahkan dirinya seperti ini, ini tidak diucapkan oleh SBY. Dia seorang presiden dua periode," katanya.
Lebih lanjut malah dia menganjurkan SBY agar menjadi corong atau promotor untuk meredakan situasi yang sangat kental dengan isu SARA saat ini. Apalagi, katanya, SBY sangat kental dengan darah militer.
"Harusnya dia menenangkan, harusnya dia bilang kami tidak memainkan isu itu. Kalau ngomongin hak berdemonstrasi silahkan, itu HAM. Kami akan berkampanye dengan cara-cara yang tidak mempolitisasi SARA. Itu menurut kami kebijakan elit politik yang sangat dewasa dan menjunjung tinggi nilai demokrasi," kata Julius.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'