Suara.com - Sedikitnya 17 orang tewas sementara 50 lainnya cedera dalam insiden tabrakan kereta yang terjadi di Karachi, Pakistan, Kamis (3/11/2016) dini hari.
Sejumlah saksi mata menggambarkan kengerian yang terjadi saat salah satu kereta meluncur deras ke Stasiun Quaidabad dan menghantam kereta lainnya yang sedang berhenti. Suara benturan keras disusul teriakan-teriakan orang yang terjepit di dalamnya.
Petugas dengan peralatan pemotong logam pun dikerahkan. Menurut keterangan sejumlah pejabat terkait, seluruh korban yang berada di dalam bangkai kereta sudah berhasil dievakuasi.
"Tidak ada yang tertinggal di dalam," kata pejabat administratif Karachi, Ijaz Ahmad Khan.
Sebagian besar korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Jinnah, di Karachi. Mereka berteriak kesakitan sembari mendapat pertolongan dari para tenaga medis.
"Saya sekarat, saya sekarat, tolong, tolong, saya sekarat," kata seorang korban bernama Abdul Ghaffar, (55), saat sejumlah dokter sedang berusaha menggerakkan kaki dan tangannya. Ia diketahui mengalami sejumlah cedera, sementara anak dan istrinya juga mengalami luka-luka.
Beberapa korban lainnya tampak syok dan tidak bisa berkata-kata. Ada seorang lelaki yang bahkan harus diamputasi sebelah kakinya.
Hingga kini jumlah korban masih dihitung. Diyakini, ada sekitar 1.000 penumpang dalam kedua kereta saat insiden terjadi, kata Nasir Nazeer, seorang petugas administratif Karachi.
Kecelakaan ini melibatkan kereta Zakria Express yang meluncur dari Kota Multan, dan Fareed Express, kereta dari Lahore yang sedang berhenti di Stasiun Quaidabad.
Kecelakaan ini memicu dihentikannya seluruh perjalanan kereta di negeri itu. Belum diketahui pasti apa penyebab terjadinya kecelakaan. (AFP)
Berita Terkait
-
Tragis! KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo, 4 Tewas di Tempat
-
Pasutri Meninggal Ditabrak Kereta Api di Sukabumi, Warga: Diteriakin Berhenti Malah Terus Jalan
-
Kecelakaan KA Turangga Vs KA Lokal Bandung Raya, Korban: Ada Hal yang Janggal
-
Pakar Transportasi ITB Akui Lokasi Tabrakan Kereta Api di Cicalengka Rawan Kecelakaan: Apa Penyebabnya?
-
8 Arti Mimpi Tabrakan Kereta Api: Mulailah Perhatikan Kesehatan Mental
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu