Suara.com - Imam Besar Front Islam Habib Rizieq Shibab selesai diperiksa penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi ahli agama kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Rizieq diperiksa hampir delapan jam. Setelah keluar dari ruang penyidik, dia mengatakan diminta pendapat tentang penafsiran surat Al Maidah ayat 51.
"Saya diperiksa dan dimintai keterangan sebagai ahli agama, memaparkan antara lain adalah menyangkut tafsir surah Al Maidah ayat 51 karena, tadi saya sertakan beberapa belas daripada tafsir kitab klasik, dalil lengkap itu sebabnya kenapa keterangan cukup makan waktu," kata Rizieq.
Rizieq menambahkan saksi fakta dan saksi ahli sudah diperiksa penyidik. Kemudian sudah ada barang bukti berupa rekaman video sudah diuji Puslabfor Mabes Polri. Sekarang, katanya, penyidik tinggal menggelar perkara dengan kejaksaan guna menentukan apakah ada unsur tindak pidana atau tidak dalam kasus Ahok.
"Sebagaimana kita ketahui beberapa saksi sudah selesai diperiksa saksi fakta sudah selesai diperiksa kemudian saksi ahli pidana sudah diperiksa saksi agama juga sudah diperiksa kemudian saksi terkait lainnya sudah selesai diperiksa dan juga barang bukti berupa rekaman video itu juga sudah diuji di labfor artinya semuanya sudah selesai kita hanya tinggal untuk polisi gelar perkara bersama kejaksaan untuk menentukan status Ahok," katanya.
Rizieq mendesak gelar perkara dipercepat lantaran kasus dugaan penistaan agama sudah menjadi isu besar dan berpotensi mengganggu keamanan nasional.
Menurut dia ucapan Ahok juga telah memicu aksi demonstrasi ormas Islam yang akan diselenggarakan Jumat (4/11/2016) besok.
"Kita minta gelar perkara itu dipercepat karena persolannya kita tahu bahwa persoalan ini menjadi heboh nasional bahkan menjadi isu internasional dan sudah mengganggu ketertiban umum dari Sabang sampai Merauke dimana-mana kalau kita akumulasikan jumlahnya sudah ada jutaan umat islam yang terjun ke jalan jadi mau tunggu sampai kapan lagi," katanya
Rizieq juga meminta Presiden Joko Widodo dan para elite partai politik jangan ikut intervensi kasus ini.
"Ada pihak manapun intervensi, jangan, termasuk Presiden, partai pengusung Ahok, jangan merasa partai besar, ingin lakukan manuver politik," kata dia.
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II