Suara.com - Sebagian besar toko milik warga keturunan Tionghoa di pusat perbelanjaan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, hari ini, tutup. Mereka tutup karena ada demonstrasi ormas Islam secara besar-besaran.
Salah satu pemilik toko, Rico (28), mengatakan sebagian pengusaha memilih libur karena mereka khawatir aksi demo hari ini akan rusuh. Mereka sudah trauma peristiwa kerusuhan berdarah pada tahun 1998.
"Sejak dua hari yang lalu sudah banyak yang tutup, pada takut ada kerusuhan kayak 98 katanya sih, jadi pada ngamanin diri masing-masing," kata Rico kepada Suara.com.
Lantas kenapa Rico tidak ikut tutup toko hari ini?
"Kalau saya sih tetap buka soalnya kan demo itu udah diamanin sama ribuan polisi tuh katanya, jadi ya harusnya aman dong," ujarnya.
Meski Rico optimistis Jakarta hari ini aman, dia tetap waspada.
"Tapi sih, saya liat situasi juga ya, kalau nanti saat demo berlangsung udah rusuh ya saya tutuplah," katanya.
Pulang kampung menjadi pilihan bagi sebagian pengusaha Tionghoa yang berbisnis di Glodok.
"Ada, tapi ya nggak sampai ke luar negeri. Paling pulang kampung, kayak ke Batam, ke Kalimantan gitu mengamankan diri," tutur Rico.
Kepala Paguyuban Kota Tua (Pedagang Glodok Lindetives, Ketapang), Jacky Sutiono, juga mengonfirmasi alasan banyak toko di Pasar Glodok tutup.
“Kita tidak mengimbau pemilik toko untuk tutup. Namun, kita menyarankan agar selalu waspada,” ujar Jacky.
Banyak polisi terlihat di kawasan pertokoan ini, Jacky menyebut sekitar 100 anggota Brimob BKO dan 100 polisi lokal telah bersiaga sejak kemarin.
“Penjagaan sudah mulai sejak kemarin sampai lusa, Kamis (3/11/2016) pukul 13.00 WIB hingga Sabtu (5/11/2016) sore. Penjagaan bersifat tak menentu disatukan titik,” katanya. (Indriana Shinta Tamara)
Tag
Berita Terkait
-
Usai Diserang Isu SARA, RK Janji Bikin Program ke Vatikan dan Yerusalem, Apa Alasannya?
-
AMIN Teken 13 Pakta Integritas Ijtima Ulama, TPN Ganjar-Mahfud: Sudah Tak Laku, Lebih Khawatir Politik Dinasti
-
Ganjar Pranowo ke Pendukungnya: Haram Hukumnya Bawa Isu SARA!
-
Bukan Pesta Demokrasi: Penyakit-penyakit Musim Pemilu yang Akan Menjangkit
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya